KABUL (Arrahmah.id) – Kementerian Ekonomi melaporkan bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) Afghanistan telah meningkat 2,7% selama setahun terakhir.
Abdul Rahman Habib, juru bicara kementerian, mengatakan bahwa peningkatan ini disebabkan oleh perluasan ekspor, dukungan untuk sektor swasta, dan faktor-faktor lainnya.
Juru bicara Kementerian Ekonomi mengatakan: “Sektor pertanian: 34,3% dengan pertumbuhan 2,1%, sektor industri: 13,5% dengan pertumbuhan 2,6%, sektor pertambangan: 2,4%, sektor air, listrik, dan gas: 2,8% dengan pertumbuhan 5%, dan sektor jasa: 46,8% telah dihitung.”
Kamar Dagang dan Investasi mengatakan bahwa untuk meningkatkan pendapatan PDB, Imarah Islam Afghanistan perlu mendukung berbagai sektor di negara ini, lansir Tolo News (23/9/2024).
Khanjan Alokozai, anggota dewan direksi Kamar Dagang dan Investasi, mengatakan: “Dengan kedatangan Imarah Islam, perhatian yang signifikan telah diberikan pada produksi dalam negeri. Sebagai contoh, pajak bagi para industrialis dan petani telah dikurangi, dan usaha-usaha kecil juga telah diuntungkan dengan pengurangan pajak.”
Abdul Naseer Rashtia, seorang pakar ekonomi, mengatakan: “Setiap negara yang lebih berfokus pada ekonomi yang berorientasi ke dalam dan menganggap serius produksi dapat mencapai tiga hal: pertama, mencegah keluarnya mata uang, yang berarti apa yang kita impor dapat diproduksi di dalam negeri; kedua, menciptakan lapangan kerja karena semakin tinggi investasi, semakin banyak lapangan kerja yang tercipta; dan ketiga, hal ini dapat mengarah pada pertumbuhan ekonomi di negara tersebut.”
Kementerian Ekonomi juga menyebutkan perluasan ekspor, stabilitas mata uang Afghanistan terhadap dolar, pencegahan penyelundupan mata uang, penurunan harga bahan baku, rekonstruksi jalan raya, dan pelaksanaan proyek-proyek nasional dan kewirausahaan di berbagai sektor sebagai faktor-faktor yang efektif dalam meningkatkan PDB. (haninmazaya/arrahmah.id)