KABUL (Arrahmah.com) – Taliban pada Ahad (5/9/2021) berjanji untuk menjamin keselamatan pekerja kemanusiaan dan akses bantuan di Afghanistan dalam pertemuan dengan kepala kemanusiaan PBB di Kabul, kata seorang juru bicara PBB.
Martin Griffiths berada di ibu kota Afghanistan pada Ahad (5/9) untuk beberapa hari pertemuan dengan para pemimpin Taliban di tengah bencana kemanusiaan yang menjulang di negara yang baru di bawah kendali kelompok itu, lansir AFP.
“Pihak berwenang berjanji bahwa keselamatan dan keamanan staf kemanusiaan, dan akses kemanusiaan kepada orang-orang yang membutuhkan, akan dijamin dan pekerja kemanusiaan – baik pria maupun wanita – akan dijamin kebebasan bergerak,” sebuah pernyataan dari juru bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan.
Griffiths menegaskan kembali dalam pertemuan itu bahwa komunitas kemanusiaan berkomitmen untuk memberikan “bantuan kemanusiaan yang tidak memihak dan independen,” tambah pernyataan itu.
Dia juga meminta semua pihak untuk memastikan hak dan keselamatan perempuan, baik yang berkontribusi dalam pemberian bantuan maupun warga sipil..
PBB mengatakan Afghanistan terperosok dalam krisis kemanusiaan yang mempengaruhi 18 juta orang, atau setengah dari populasi.
Bahkan sebelum serangan kilat Taliban yang menggulingkan pemerintah yang didukung Barat pada 15 Agustus, Afghanistan sudah sangat bergantung pada bantuan –dengan 40 persen dari PDB negara itu diambil dari pendanaan asing.
Tetapi masa depan misi bantuan di negara di bawah Taliban telah menjadi sumber perhatian bagi PBB dan kelompok-kelompok bantuan, meskipun Taliban berjanji akan membuat aturan yang lebih lembut daripada selama masa kekuasaan pertama mereka.
Beberapa organisasi bantuan sebelumnya telah mengonfirmasi kepada AFP bahwa mereka sedang dalam pembicaraan dengan Taliban untuk melanjutkan operasi mereka, atau telah menerima jaminan keamanan untuk program yang ada.
PBB mengatakan minggu ini penerbangan kemanusiaan telah dilanjutkan ke beberapa provinsi Afghanistan.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mendesak “Taliban dan semua pihak lain untuk menahan diri sepenuhnya untuk melindungi kehidupan dan untuk memastikan bahwa kebutuhan kemanusiaan dapat dipenuhi” dalam sebuah laporan kepada Dewan Keamanan akhir pekan ini.
Laporan tersebut disusun seiring mandat misi politik PBB di Afghanistan yang dijadwalkan akan berakhir pada 17 September mendatang. (haninmazaya/arrahmah.com)