DAMASKUS (Arrahmah.com) – Angkatan udara rezim Nushairiyah pimpinan Bashar Asad sengaja membombardir sumber mata air pada Desember lalu, ini merupakan kejahatan perang yang memutus aliran air untuk 5,5 juta orang di dan sekitar ibukota Damaskus.
Komisi Penyelidikan Independen Internasional PBB di Suriah mengatakan bahwa mereka telah menemukan bukti kontaminasi yang disengaja dari pasokan air yang digempur oleh rezim Suriah.
Pejuang Suriah telah menguasai mata air di lembah Wadi Barada, barat laut Damaskus, sejak 2012 dan menghadapi serangan besar oleh pasukan rezim Asad dan sekutu mereka, meskipun ada kesepakatan gencatan senjata. Pejuang Suriah mundur dari wilayah tersebut pada akhir Januari.
“Kehadiran pejuang dari faksi bersenjata di wilayah yang terdapat sumber air menjadi target militer, kerusakan yang ditimbulkan di mata air tersebut berdampak pada lebih dari 5,5 juta warga sipil di wilayah yang dikuasai rezim dan oposisi,” ujar laporan komisi seperti dilansir Reuters.
“Serangan itu sama saja dengan kejahatan perang, menyerang objek yang sangat dibutuhkan untuk kelangsungan hidup penduduk sipil, dan melanggar prinsip proporsionalitas dalam serangan.”
Kesimpulan komisi berdasarkan wawancara dengan penduduk dan citra satelit serta informasi publik yang tersedia. (haninmazaya/arrahmah.com)