DAMASKUS (Arrahmah.com) – Sejumlah tank menyerbu sebuah benteng pemberontak di dekat Damaskus pada hari Minggu (22/4/2012), aktivis mengatakan saat tim pengamat PBB mengunjungi sejumlah titik konflik Suriah.
Utusan PBB-Liga Arab, Kofi Annan, meminta pemerintah Presiden Bashar al-Assad untuk mengakhiri permusuhan antara pasukan loyalis dan para pejuang pemberontak yang berusaha menggulingkannya.
“Saya mendesak semua kekuatan baik pemerintah, oposisi, atau pihak lain untuk meletakkan senjata mereka dan bekerja dengan tim monitor PBB untuk mengkonsolidasikan penghentian kekerasan ini,” kata Annan dalam pernyataannya.
“Pemerintah khususnya harus berhenti menggunakan senjata berat dan menarik senjata tersebut serta unit bersenjata dari pusat populasi dan melaksanakan sepenuhnya komitmennya berdasarkan rencana enam poin.”
Kekerasan terbaru ini terjadi hanya beberapa jam setelah Dewan Keamanan PBB memutuskan untuk menyetujui rencana Annan mengirimkan 300 pengamat tak bersenjata tambahan ke Suriah selama tiga bulan, meskipun Washington memperingatkan negara itu kemungkinan akan memveto mandat baru bagi misi tersebut.
Tank melemparkan sejumlah tembakan berat pada pagi hari Minggu (22/4) untuk menghancurkan lawan Assad di Douma, sebuah daerah pinggiran terpencil dari ibukota Suriah, para aktivis melaporkan.
“Pasukan rezim yang bersama tank menyerbu Douma dengan tembakan berat,” kata dewan revolusioner provinsi Damaskus.
“Pasukan Rezim masuk Douma setiap hari, tetapi serangan hari ini adalah yang terbesar,” kata anggota dewan, Mohammed Saeed, kepada AFP.
Observatorium Hak Asasi Manusia Suriah mengatakan bahwa dua warga sipil tewas di Douma, sementara penjaga pos pemeriksaan menembak mati korban ketiga semalam di tempat lain di provinsi Damaskus.
Di tempat lain, tentara menembak mati tiga warga sipil di sebuah desa di distrik Jabal al-Zawiya, sebelah barat laut provinsi Idlib.
Di Banias, patroli keamanan dalam sebuah penyergapan menewaskan seorang anggota pasukan dan melukai tiga orang lainnya, insiden tersebut merupakan yang pertama terjadi di kota pantai utara selama hampir setahun.
Anggota tim monitor PBB mendirikan basis di Homs pada hari Minggu (22/4), juru bicara misi mengatakan, sehari setelah mereka melakukan kunjungan pertama mereka di kota tersebut sejak dikerahkan di Suriah seminggu yang lalu. (althaf/arrahmah.com)