BEIRUT (Arrahmah.com) – PBB pada hari Selasa (25/6/2013) menyoroti dampak dari perang Suriah di Libanon yang terjadi karena dukungan dari angkatan bersenjata Libanon dan lembaga-lembaga penting lainnya dalam perang tersebut.
Pemimpin PBB, Ban Ki-moon dan utusan Liga Arab untuk Suriah, Lakhdar Brahimi telah menekan presiden Michel Sleiman dan lembaga kunci lainnya saat pertempuran terus pecah di perbatasan Suriah-Libanon.
Pertempuran antara tentara Libanon dan pendukung ulama Sunni Libanon, Syeikh Ahmad al-Assir di selatan kota Sidon adalah “pengingat kuat untuk semua resiko konflik Suriah menyebar di seluruh perbatasan,” ujar Brahimi pada Selasa di Jenewa seperti dilaporkan Al Arabiya.
Sedikitnya 17 tentara Libanon tewas dalam pertempuran dan militer Libanon terus meluncurkan perburuan untuk menangkap ulama yang secara tegas menentang Syi’ah dan keterlibatan “Hizbullah” di Suriah. Brahimi mengatakan sedikitnya 50 orang tewas dalam semua bentrokan di Libanon.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kantornya pada Senin (24/6), Ban mengatakan ia “menekankan bahwa semua pihak di Libanon harus menghormati sepenuhnya kewenangan negara dan institusi di bawah kepemimpinan Presiden Sleiman, khususnya Angkatan Bersenjata Libanon yang berperan penting untuk melindungi semua rakyat Libanon.” (haninmazaya/arrahmah.com)