JENEWA (Arrahmah.id) – Jumlah kematian warga sipil yang tercatat sejak dimulainya perang Rusia di Ukraina telah mencapai 847, sementara 1.399 lainnya terluka, kata Kantor Hak Asasi Manusia PBB, pada Sabtu (19/3/2022).
“OHCHR percaya bahwa angka sebenarnya jauh lebih tinggi, terutama di wilayah yang dikuasai Pemerintah dan terutama dalam beberapa hari terakhir,” kata Kantor Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia, dilansir Anadolu Agency.
Sebagian besar korban sipil yang tercatat disebabkan oleh penggunaan senjata peledak dengan area dampak yang luas, termasuk penembakan dari artileri berat, sistem roket multi-peluncuran, dan serangan rudal dan udara, menurut kantor hak asasi.
Dikatakan penerimaan informasi “dari beberapa lokasi di mana pertempuran intens terjadi telah tertunda dan banyak laporan masih menunggu konfirmasi.”
Ini menyangkut, misalnya, Izyum di wilayah Kharkiv, dan Mariupol dan Volnovakha di wilayah Donetsk, di mana ada dugaan banyak korban sipil.
Rusia memulai perangnya melawan Ukraina pada 24 Februari. Hal itu menuai kecaman internasional, menyebabkan sanksi keuangan terhadap Moskow, dan mendorong eksodus perusahaan global dari Rusia.
Lebih dari 3,32 juta pengungsi telah melarikan diri ke negara-negara tetangga, ungkap PBB. (rafa/arrahmah.id)