GAZA (Arrahmah.com) – Sekjen PBB, Ban Ki-moon menuntut penghentian kekerasan di Gaza menyusul serangan udara Zionis-Israel ke Jalur Gaza yang menggugurkan lebih dari 200 warga Palestina.
Sebagaimana dilaporkan Kantor Berita AFP, Juru Bicara Kantor Sekjen PBB, dalam statemennya menyatakan, Ban mengkhawatirkan berlanjutnya kekerasan di Gaza dan pertumpahan darah di kawasan ini yang terjadi kemarin Sabtu.
Dalam statemen itu disebutkan bahwa Sekjen PBB menuntut penghentian kekerasan dan diperbolehkannya truk-truk pembawa bantuan kemanusiaan untuk masuk ke kawasan Gaza.
Dilaporkan pula, Jurubicara Ketua Kebijakan Luar Negeri dan Keamanan Uni Eropa menyatakan kekhawatirannya atas kondisi akhir-akhir ini di Gaza menyusul serangan besar-besaran Israel ke kawasan ini. Jurubicara itu menegaskan bahwa Uni Eropa menuntut adanya gencatan senjata segera.
Sekjen Organisasi Konferensi Islam (OKI), Ekmaleddin Ehsan-Oghlu dan Sekjen Liga Arab , Amr Mousa, secara tegas mengecam tindakan brutal Zionis Israel terhadap warga Jalur Gaza yang mengugurkan lebih dari 200 warga di kawasan ini.
Oghlu meminta pelaksanaan segera sidang Komite Pelaksana OKI di tingkat menteri untuk membahas brutalitas Zionis Israel akhir-akhir ini. Hal yang sama juga ditekankan oleh Amr Mousa. Sekjen Liga Arab meminta digelarnya sidang darurat untuk membahas kondisi akhir-akhir ini di Gaza.
Sementara dari dunia Arab, pemimpin Libya Muammar Gaddafi yang pertama kali melontarkan kecaman atas serangan brutal Zionis Israel ke Jalur Gaza. Ia menyerukan dunia Arab mengambil sikap tegas terhadap Israel dan mendesak agar perbatasan-perbatasan di Gaza dibuka.
Di saat yang sama, helikopter-helikopter Israel masih melayang-layang diatas wilayah Gaza setelah membantai lebih dari 200 warga Gaza. Diperkirakan jumlah warga Gaza yang gugur syahid akan bertambah karena masih ada ratusan orang yang mengalami luka-luka berat dan ringan.
Namun, militer Israel menyatakan masih akan melakukan operasi militer lagi ke Gaza dan kemungkinan serangan yang akan dilakukan lebih besar dari serangan kemarin. Israel menargetkan serangannya ke utara dan selatan Gaza, terutama kota Khan Younis dan Rafah yang diklaim sebagai basis utama Hamas.
BBC melaporkan, rumah-rumah sakit di Gaza penuh dengan para korban. Padahal rumah-rumah sakit itu tidak memiliki banyak persediaan obat-obatan akibat blokade Israel ke Jalur Gaza. Sedangkan masjid-masjid di Gaza melalui pengeras suara menghimbau warga Gaza yang selamat untuk mendonorkan darahnya guna membantu para korban luka.
Duka Gaza adalah duka bagi umat Islam sedunia. Menjelang tahun baru umat Islam, saudara-saudara kita dizalimi oleh rezim ilegal Zionis Israel. Selayaknya kita memanjatkan doa buat warga Gaza dan merenungkan kembali seberapa jauh kita mengingat penderitaan saudara seiman kita di Jalur Gaza. [Hanin Mazaya/hidayatullah/era]