BERLIN (Arrahmah.com) – Kelompok pengamat PBB memperingatkan pada Senin (28/2/2017), bahwa Muslim Afrika di Jerman menghadapi peningkatan diskriminasi yang dikhawatirkan hingga ke level Islamofobia.
Ricardo Sunga, ketua Kelompok Kerja PBB, mengumumkan hasil kunjungan pencarian fakta ke Jerman pada konferensi pers di Berlin.
“Muslim keturunan Afrika sedang menghadapi waktu yang semakin sulit dalam mendapatkan hak-hak mereka karena meningkatnya Islamofobia dan Afrofobia,” katanya.
Ia menambahkan, Muslim Afrika sering menjadi korban diskriminasi di tempat kerja atau di sekolah.
“Wanita Muslim keturunan Afrika menghadapi diskriminasi ketika datang ke pasar tenaga kerja,” katanya, mengacu pada diskriminasi terhadap mereka karena penampilan atau pakaian Muslim mereka.
“Banyak mahasiswa Muslim keturunan Afrika yang trauma karena tidak hanya mengalami rasisme anti-kulit hitam tetapi juga rasisme anti-Muslim,” ia menambahkan.
Kelompok ahli PBB mengunjungi Jerman bulan ini untuk memantau situasi hak asasi manusia dari orang-orang keturunan Afrika di Jerman, yang populasinya diperkirakan 800.000.
Sunga meminta pihak berwenang Jerman agar mengambil tindakan tegas untuk memerangi segala bentuk diskriminasi rasial, xenofobia, Afrofobia, dan yang terkait intoleransi, lansir AA. (fath/arrahmah.com)