SANA’A (Arrahmah.com) – Pada Selasa (3/5/2016) PBB mengatakan akan mulai memeriksa kargo penerbangan komersial untuk milisi Syiah Houtsi di Yaman, dalam upaya untuk meningkatkan impor komersial dan memperkuat embargo senjata, setelah hampir delapan bulan dari pengumuman niatnya untuk menerapkan prosedur ini, lansir Arab21.
Yaman bergantung hampir sepenuhnya pada impor, tetapi tertunda selama 14 bulan karena pertempuran antara Houtsi dan koalisi yang dipimpin oleh Arab Saudi, menyebabkan penurunan yang signifikan dalam pengiriman komersial ditujukan untuk negara miskin di mana 80 persen dari populasi membutuhkan bantuan kemanusiaan.
Pada bulan September PBB mengumumkan akan menerapkan mekanisme verifikasi dan pemeriksaan.
Pada Selasa, Juru bicara PBB, Stephane Dujarric mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa operasi dimulai pada Senin, dia menambahkan bahwa Uni Eropa, Belanda, Selandia Baru, Inggris dan Amerika Serikat berpartisipasi dalam pendanaan.
Juru bicara itu mengatakan akan memberikan pelayanan yang cepat dan adil untuk mengangkut impor komersial dan bantuan bilateral untuk pelabuhan Yaman di luar kendali pemerintah Yaman yang dipimpin oleh Abd-Rabbu Mansour Hadi.
(maheera/arrahmah.com)