JENEWA (Arrahmah.com) – Para pakar HAM PBB menyerukan agar Amerika Serikat dan 65 negara lainnya untuk mengakhiri penahanan rahasia orang-orang yang diduga ‘teroris’.
Pada hari Kamis (3/6), penulis penelitian PBB mengenai penahanan rahasia yang terkait dengan kebijakan kontraterorisme meminta penyelidikan independen dan transparan terhadap semua fasilitas penahanan yang sengaja disembunyikan oleh negara-negara tersebut, AFP melaporkan dikutip PressTV.
Sejumlah pakar kekerasan, kontra-terorisme, dan penghilangan paksa mengatakan dalam laporan tersebut bahwa 66 negara yang disebut dalam laporan sebelumnya pada Januari lalu, harus menyelidiki penjara-penjara rahasia yang dipakai untuk menahan, menyiksa, dan membantai orang-orang yang selama ini hanya dituduh terkait dengan tindakan terorisme.
Laporan yang dikeluarkan oleh Dewan HAM PBB ini sempat ditunda untuk diumumkan pada publik dari bulan Maret di bawah tekanan sejumlah negara yang menganggap laporan tersebut sebagai laporan yang cukup kontroversial.
Negara-negara yang disebutkan dalam laporan terdiri dari Amerika Serikat, Ethiopia, Rumania, Kosovo dan Pakistan. PBB meminta pemerintah untuk menghukum mereka yang terlibat dan memerintahkan diadakannya fasilitas penahanan yang tidak manusiawi itu.
Penelitian mencatat telah ada ribuan orang yang dikurung dalam penjara rahasia yang sengaja dibangun bukan di atas tanahnya sendiri, namun di negara lain. (althaf/arrahmah.com)