KABUL (Arrahmah.com) – Utusan PBB untuk Afghanistan mengecam pimpinan pasukan NATO atas pembantaian warga sipil dan meminta mereka untuk meminimalkan bahaya bagi warga Afghan yang tidak bersalah.
Sekretaris perwakilan khusus PBB untuk Afghanistan, Staffan de Mistura, mengatakan pada hari Kamis (15/4) bahwa ia sangat sedih dan prihatin tentang korban jiwa dari kalangan sipil di Afghanistan.
Pernyataan itu datang beberapa hari setelah empat warga sipil terbunuh dan delapan lainnya terluka oleh pasukan NATO di provinsi selatan Kandahar.
“Saya sangat sedih dan prihatin dengan hilangnya nyawa dari warga sipil dan sekali lagi saya menyeru pada seluruh pihak yang terlibat dalam konflik untuk melakukan upaya terbaik mereka untuk menghindari warga sipil,” kata de Mistura dalam laporan yang mengacu pada insiden hari Senin.
De Mistura juga meminta pasukan NATO untuk memulai penyelidikan atas insiden ini.
Menurut data PBB, lebih dari 2.400 warga sipil tewas tahun 2009. Pada bulan Februari 2010, pasukan asing menewaskan lima orang termasuk tiga perempuan dalam serangan malam harinya di kompleks Gardez di Provinsi Paktia.
Isu korban sipil menyebabkan ketegangan antara PBB dan pasukan teroris asing pimpinan Amerika. Dalam salah satu konfrontasi, PBB mengutuk AS karena melakukan serangan udara brutal, yang mengakibatkan hilangnya nyawa 90 warga sipil. (althaf/ptv/arrahmah.com)