GAZA (arrahmah.com) – Sebuah laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengungkap, pekan lalu pasukan Israel menembaki sebuah rumah yang didiami 110 warga Palestina. Sebelumnya Israel sengaja memindahkan orang-orang itu.
“Berdasarkan beberapa saksi, pada 4 Januari beberapa prajurit Israel mengevakuasi hampir 110 orang ke sebuah rumah di daerah Zeitun. Setengah dari mereka merupakan anak-anak. Israel meminta mereka untuk tetap berada dalam rumah,” demikian bunyi laporan PBB yang dikutip AFP, Jumat (9/1).
“24 jam kemudian, Israel membom rumah itu berulang kali dan menewaskan 30 orang,” lanjut laporan itu.
Badan PBB untuk koordinasi urusan kemanusiaan OCHA menyebutkan, kejadian ini merupakan pembantaian paling besar selama Israel memulai agresi 27 Desember lalu.
Mereka yang selamat harus berjalan sejauh 2 km ke jalan Salahudin sebelum mereka diangkut ke rumah sakit dengan mobil sipil. PBB juga melaporkan ada tiga bayi yang baru berusia 5 bulan, meninggal saat tiba di rumah sakit.
Juru bicara militer Israel Avital Leibovich mengatakan dalam pemeriksaan awal, pihaknya tidak mengetahui ada kejadian itu. “Kami sudah mulai penyelidikan tapi masih belum mengetahuinya,” katanya.
Sejauh ini korban kebiadaban Israel sudah mencapai 783 orang tewas dan hampir 3.200 orang terluka.(Hanin Mazaya/okz)