NEW YORK (Arrahmah.id) — Pendudukan Israel dan diskriminasi terhadap warga Palestina merupakan penyebab utama siklus kekerasan yang tak berkesudahan di daerah Gaza dan Yerusalem selama beberapa puluh tahun terakhir.
Hal itu merupakan hasil kesimpulan yang disampaikan penyelidik PBB pada Selasa (7/6/2022).
Dalam laporan setebal 18 halaman yang berfokus pada evaluasi garis panjang investigasi, laporan, dan keputusan PBB di masa lalu tentang situasi di Gaza tersebut tim karena itu merekomendasikan agar pendudukan tanah Palestina oleh Israel segera diakhiri dengan tegas.
“Mengakhiri pendudukan tanah oleh Israel penting segera dilakukan untuk menghentikan siklus kekerasan yang terus-menerus di Gaza,” kata laporan mereka seperti dikutip dari AFP (8/6).
Sementara itu pemimpin penyelidik Navi Pillay yang juga mantan kepala hak asasi PBB dari Afrika Selatan mengatakan rekomendasi diberikan karena Israel selama ini tidak pernah berniat mengakhiri pendudukan dan diskriminasi terus menerus terhadap rakyat Palestina.
“Kurang ada implementasi ditambah dengan rasa impunitas merupakan bukti jelas bahwa Israel tidak berniat mengakhiri pendudukan, dan diskriminasi terus-menerus terhadap warga Palestina yang terletak di jantung pengulangan sistematis pelanggaran di Wilayah Pendudukan Palestina, termasuk Yerusalem Timur, dan Israel,” katanya.
Menanggapi laporan tersebut, Israel melalui kementerian luar negeri mereka langsung mengecam seluruh penyelidikan dengan menyebutnya sebagai perburuan penyihir.
Laporan itu kata mereka, sepihak dan dinodai dengan kebencian terhadap Israel dan hanya berdasarkan serangkaian penyelidikan bias sebelumnya.
“Itu telah diterbitkan sebagai hasil dari penyelidikan bias ekstrim anti-Israel oleh Dewan Hak Asasi Manusia,” kata mereka.
Tak hanya melalui kementerian luar negeri, Israel melalui puluhan tentara cadangan dan mahasiswa mereka yang berbaris di luar markas PBB juga menentang hasil penyelidikan tersebut.
Nitsana Darshan-Leitner, yang mengepalai LSM Israel Shurat Hadin yang mengorganisir protes, mengecam Dewan HAM PBB sebagai badan paling anti-Semit di dunia.
Dewan HAM PBB membentuk sebuah tim penyelidik tingkat tinggi untuk menyelidiki semua akar penyebab yang mendasari kekerasan dan konflik selama beberapa dekade di Gaza.
Tim dibentuk setelah Israel menolak untuk bekerja sama dengan Komisi Penyelidikan (COI) yang dibentuk tahun lalu setelah perang 11 hari Hamas-Israel yang menewaskan 260 warga Palestina dan 13 orang di pihak Israel pada Mei 2021 lalu. (hanoum/arrahmah.id)