MOSUL (Arrahmah.com) – ISIS memindahkan secara paksa sekitar 25.000 warga sipil ke lokasi di sekitar mosul, juru bicara Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia mengatakan pada Selasa.
“Kami mendapat laporan bahwa pada jam-jam awal pagi kemarin, ISIS telah membawa puluhan truk yang panjang dan sebuah minibus ke kota Hamam al-Alil, selatan Mosul, sebagai upaya memindahkan secara paksa sekitar 25.000 warga sipil ke arah lokasi di dalam dan sekitar Mosul,” kata juru bicara OHCHR Ravina Shamdasani dalam konferensi pers.
Shamdasani mengatakan truk-truk itu telah dicegah saat berjalan menuju Mosul oleh pihak koalisi yang sedang berpatroli di daerah tersebut.
“Truk-truk itu terpaksa kembali ke Hamam al-Alil. Namun, beberapa bus tidak berhasil mencapai Abu Saif, 15 kilometer sebelah utara dari kota Hamam al-Alil,” katanya.
Dia juga menambahkan bahwa dirinya memiliki “Keprihatinan serius atas keselaman puluhan ribu warga sipil yang dilaporkan telah dipaksa pindah oleh ISIS dalam dua pekan terakhir.”
Shamdasani juga mengatakan bahwa ada laporan tambahan tentang pembunuhan massal yang dilakukan oleh ISIS.
“Pada Sabtu, 40 mantan tentara Pasukan Keamanan Irak tewas dan mayat mereka dibuang di Sungai Tigris,” tambahnya.
Pada 18 Oktober, tentara Irak yang didukung oleh koalisi udara yang dipimpin AS memulai operasi serangan besar-besaran untuk merebut kembali kota Mosul, kota terbesar kedua di Irak.
Sejak itu, puluhan desa di pinggiran kota yang dikuasai ISIS telah berhasil direbut, tetapi ISIS masih tetap mengendalikan kota Mosul. (fath/arrahmah.com)