DAMASKUS (Arrahmah.com) – Oposisi Suriah telah mendesak PBB untuk mengirimkan pasukan penjaga perdamaian ke negara itu setelah tim pengawas PBB menghentikan operasi mereka karena meningkatnya kekerasan.
Dewan Nasional Suriah (SNC), kelompok oposisi utama negara itu -yang didanai oleh Barat- dalam pernyataan yang dikeluarkan Sabtu malam (16/6/2012) menyerukan Dewan Keamanan PBB untuk mengadopsi resolusi Bab VII Piagam PBB untuk mempersenjatai para penjaga perdamaian.
“Pada saat rezim melakukan kejahatan terburuk terhadap rakyat Suriah, kami terkejut dengan keputusan pengamat PBB yang menunda pekerjaan mereka, karena semakin intensifnya kekerasan,” kata SNC dalam pernyataan yang diperoleh AFP.
Misi Pengawasan PBB di Suriah (UNSMIS) menghentikan operasinya dua bulan sebelum tiga bulan mandatnya selesai, Sabtu (16/6), dan menyalahkan kekerasan yang terus meningkat.
Para pengamat telah ditargetkan hampir setiap hari sejak ditugaskan pada pertengahan April untuk memantau gencatan senjata yang didukung PBB tapi lebih banyak dilanggar.
Pernyataan SNC mengatakan tim pemantau PBB telah gagal “untuk menemukan sumber atau jenis kekerasan yang terjadi.”
“Menangguhkan misi,” tambahnya, “melayani kepentingan rezim kriminal, dan menunjukkan keengganan meraka untuk melindungi rakyat Suriah.”
SNC kembali menyuarakan seruannya bagi Dewan Keamanan untuk “campur tangan dengan cepat, dan segera meloloskan resolusi di bawah Bab VII (Piagam PBB) untuk mempersenjatai monitor PBB, sehingga mereka dapat mempertahankan diri, dan memastikan bahwa rezim berhenti melakukan pembantaian.” (althaf/arrahmah.com)