JENEWA (Arrahmah.com) – Badan pengungsi PBB menyerukan pada Jumat (30/11/2018) untuk solusi mendesak atas nasib buruk dari 12 migran yang terdampar di Mediterania, karena para aktivis mengatakan telah mengevakuasi salah satu dari mereka ke Malta.
Kelompok bantuan Spanyol Proactiva Open Arms, yang membantu sebuah kapal penangkap ikan Spanyol yang menyelamatkan para migran lebih dari seminggu yang lalu, mengatakan kepada AFP bahwa seorang pemuda yang menderita dehidrasi harus dievakuasi ke Malta dalam “kondisi yang sangat lemah.”
Ke-11 orang lainnya juga harus segera menuju ke pelabuhan yang aman, kata kelompok itu. Awak kapal penangkap ikan “Nuestra Madre Loreto” yang berjumlah 13 orang menyelamatkan para migran pada 22 November.
Para migran dari Mesir, Niger, Senegal, Somalia, Sudan, semula berangkat dari Libya dan ditemukan hanyut dalam perahu karet di perairan Malta.
Pihak berwenang Spanyol sudah mencoba melobi Tripoli untuk membawa mereka kembali dan sedang dalam pembicaraan dengan Italia dan Malta.
Namun Pascual Dura, kapten kapal bantuan yang melindungi mereka, mengatakan kepada AFP bahwa kedua negara telah menolak untuk membiarkan mereka berlabuh di pelabuhan mereka.
Kantor badan pengungsi PBB di Madrid naik banding pada Jumat (30/11) untuk solusi mendesak.
PBB mengatakan “… untuk mengungkapkan keprihatinan mendalam pada kemungkinan kembalinya secara paksa orang-orang yang diselamatkan ke Libya”.
Lebih dari 106.000 migran telah tiba di Eropa melalui laut sejak awal tahun, menurut Organisasi Internasional untuk Migrasi, dan setidaknya 2.119 orang lainnya telah meninggal dalam perjalanan. (Althaf/arrahmah.com)