TRIPOLI (Arrahmah.com) – Penjaga pantai Libya telah mencegat lebih dari 80 migran yang menuju Eropa di Laut Mediterania di lepas pantai negara Afrika Utara itu, kata badan migrasi PBB.
Para migran dikembalikan ke tanah Libya dan kemungkinan besar akan ditahan dalam kondisi yang mengerikan di pusat-pusat penahanan yang terkenal di Libya, Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) mengatakan pada Jumat (22/1/2021).
“Sepanjang tahun ini, sekitar 300 orang, termasuk perempuan dan anak-anak, telah dikembalikan ke negara itu dan berakhir di tahanan,” kata IOM. “Kami tegaskan bahwa tidak ada yang boleh dikembalikan ke Libya.”
IOM memposting foto di Twitter yang menunjukkan anggota stafnya berbicara dengan sebagian besar migran laki-laki Afrika di dermaga Libya.
Ini adalah intersepsi kedua di Libya dalam beberapa hari. Pada Kamis malam (21/1), IOM mengatakan angkatan laut Libya kembali ke Libya 86 migran lainnya, termasuk tujuh wanita dan 19 anak-anak, yang dicegat sebelumnya di Mediterania.
Pada tahun-tahun sejak pemberontakan 2011 yang menggulingkan dan membunuh Muammar Gaddafi, Libya yang dilanda perang telah muncul sebagai titik transit dominan bagi para migran yang melarikan diri dari perang dan kemiskinan di Afrika dan Timur Tengah.
(Althaf/arrahmah.com)