NEW YOK (Arrahmah.id) — Sebuah laporan baru dari PBB, berdasarkan intelijen negara anggotanya menyimpulkan, Saif al-Adel, kini memimpin kelompok militan al Qaeda dan secara diam-diam menjalankan kelompok itu dari Iran.
Dilansir The Washington Post (13/2/2023), laporan itu menunjukan dua alasan kenapa Al Qaeda memilih diam dan tidak mengumumkan pemimpin barunya itu pasca terbunuhnya Ayman al Zawahiri di Kabul, Afghanistan pada Juli lalu.
Menurut laporan itu, ada dua alasan kenapa saat ini Al Qaeda memilih diam tidak mengungkap pemimpin mereka yang baru.
Kepemimpinan Al-Adel “tidak bisa diumumkan karena al Qaeda mempertimbangkan keprihatinan Taliban yang tidak mengakui kematian al-Zawahiri di Kabul dan kehadiran al Adel di Republik Islam Iran,” kata laporan itu.
“Lokasi keberadaannya menimbulkan pertanyaan yang berkaitan dengan ambisi al Qaeda untuk memaksakan kepemimpinan sebuah gerakan global dalam menghadapi tantangan-tantangan,” termasuk dari saingannya, kelompok militan Islamic State (ISIS),” tambah laporan itu.
Badan intelijen Barat, termasuk Amerika Serikat (AS), telah lama menganggap al Adel kemungkinan sebagai penerus al Zawahiri. AS menggambarkan mantan perwira pasukan khusus Mesir itu sebagai komandan yang andal dengan pengalaman operasional yang luas di berbagai lokasi. (hanoum/arrahmah.id)