WASHINGTON (Arrahmah.com) – Wakil Sekjen PBB Jan Eliasson mengungkapkan 3000 tentara Uni Afrika tewas saat memerangi pemberontakan Muslim dalam beberapa tahun terakhir di Somalia. Hal itu diungkapkan oleh Elliason dalam konferensi pers di markas besar PBB pada Kamis (9/5/2013), laporan Reuters.
Eliasson menyayangkan besarnya jumlah tentara Uni Afrika (AMISOM) yang tewas di Somalia. Ia mengatakan Uganda dan Burundi yang menyuplai paling banyak tentara untuk pasukan Uni Afrika, mengalami kehilangan tentara dalam jumlah sangat besar. Angka 3000 adalah pernyataan resmi PBB mengenai jumlah tentara AMISOM yang tewas di tangan mujahidin Ash-Shabab. Angka sebenarnya sesuai fakta di lapangan boleh jadi lebih besar.
Untuk memerangi mujahidin Ash-Shabab Somalia yang telah menegakkan syariat Islam di beberapa propinsi, PBB mengerahkan “Pasukan Penjaga Perdamaian PBB” sebagai pasukan asing pendukung pasukan rezim sekuler Somalia. Misi “Pasukan Penjaga Perdamaian PBB” dilaksanakan oleh pasukan Uni Afrika yang berada di bawah komando The African Union Mission in Somalia (AMISOM).
Pasukan AMISOM berkekuatan 17.700 tentara dan mulai beroperasi dalam perang melawan mujahidin Ash-Shabab Somalia sejak Februrai 2007 sampai saat ini. Pasukan AMISOM berasal dari pasukan nasional Burundi, Uganda, Kenya, Sierra Leone, dan Djibouti. Jumlah 17.700 tentara AMISOM tersebut belum mencakup pasukan Ethiopia yang juga memerangi mujahidin Ash-Shabab di Somalia.
Saat ini komando tertinggi pasukan AMISOM dipegang oleh Letnan Jendral Andrew Gutti dari Uganda dan wakilnya Mayor Jendral Cyprien Hakiza dari Burundi. Keberhasilan mujahidin Ash-Shabab Somalia menewaskan 3000 tentara AMISOM dan kemampuannya berjihad selama 6 tahun terakhir melawan AMISOM menunjukkan betapa cabang kelompk jihad Al-Qaeda di kawasan Afrika Timur itu cukup kuat dan solid. (muhibalmajdi/arrahmah.com)