AMBON (Arrahmah.com) – Serombongan warga muslim Ambon yang melakukan pawai malam takbiran pada Ahad (27/07) malam, diserang sekelompok orang tak dikenal (OTK). Kontributor Kiblat.net melaporkan kronologi serangan yang menyebabkan 2 orang warga muslim terluka itu.
Sebuah rombongan pawai takbir keliling menyusuri jalan-jalan di kota Ambon. Dalam rombongan itu tampak sejumlah pemuda yang membawa bendera Palestina, sebagai tanda solidaritas mereka kepada negeri yang sedang berada di bawah serangan zionis Israel.
Sesampainya di depan gedung Universitas Pattimura, ada sekelompok orang tak dikenal (OTK) yang menyerang rombongan tersebut dengan melemparkan batu ke arah rombongan. Bahkan ada sumber yang mengatakan bahwa mereka juga menyerang dengan menggunakan senapan Cis. Sekadar catatan, senapan Cis adalah istilah untuk senapan angin. Dalam beberapa kasus, seringkali senapan tersebut diganti laras dengan kaliber 5,5 yang sekiranya peluru mengenai kepala anjing bisa hancur.
Seorang anak yang ikut dalam rombongan tersebut mengalami luka di bagian hidung akibat terkena lemparan batu. Dari informasi yang berhasil dihimpun, massa kristus diduga kuat sebagai pelakunya.
Serangan tersebut sontak memicu kemarahan warga muslim, yang kemudian memasuki lokasi Universitas Pattimura untuk mengejar pelaku penyerangan.
Upaya pencarian pelaku serangan dihadang pihak kepolisian. Kemarahan warga muslim yang telah memuncak mengakibatkan terjadinya bentrokan dengan pihak keamanan.
Seorang pria yang yang tergabung dalam rombongan takbir keliling mendapatkan perlakuan sadis dari aparat polisi. Pria ini terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Al Fatah Ambon, akibat luka-luka yang dideritanya karena hantaman popor senjata polisi. Ada 13 jahitan untuk mengatasi luka-lukanya.
Keadaan menjadi semakin kacau, kemarahan umat Islam semakin menjadi-jadi. Sejumlah kendaraan milik aparat kepolisian dan kelompok nasrani dibakar. Sebuah mesin ATM pun jadi sasaran pelampiasan kemarahan mereka. Polisi pun melayangkan tembakan peringatan untuk mencoba meredamnya.
Suasana kekacauan menjadi sedikit reda setelah aparat TNI didatangkan dengan jumlah yang cukup banyak. Aparat keamanan tampak berjaga-jaga hingga pagi hari, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
(Kiblat.net/arrahmah.com)