IDLIB (Arrahmah.com) – Pasukan rezim Nushairiyah pimpinan Bashar Asad dan milisi Syiah sekutunya melanjutkan serangan mereka di zona demiliterisasi di Idlib, meskipun ada perjanjian “gencatan senjata”, menurut juru bicara pasukan oposisi.
“Pasukan rezim Asad terus meluncurkan serangan udara di Idlib dan Hama,” ujar Naji Mustafa, juru bicara Front Pembebasan Nasional (NLF), seperti dilaporkan Anadolu pada Selasa (11/12/2018).
Dia mengatakan pasukan rezim menyerang pos pemeriksaan oposisi di daerah Masasis di Hama pada Ahad (9/12) malam.
“Tiga tentara oposisi terbunuh dan empat lainnya terluka dalam serangan itu,” ujarnya.
“Rezim Asad terus melanggar kesepakatan Sochi.”
Menurut Mustafa, rezim Asad juga terus mengerahkan pasukan ke dekat Idlib.
“Ada serangan di berbagai tempat seperti Um Halahil, Cercenaz, Khan Shaikhun di pedesaan Idlib serta distrik Rashideen Aleppo, dataran Al-Ghab di Hama dan Gunung Turkmen di Latakia,” tambahnya.
Setelah pertemuan 17 September di Sochi antara Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Rusia Vladimir Putin, kedua belah pihak sepakat untuk membentuk zona demiliterisasi – di mana tindakan agresi secara tegas dilarang – di provinsi Idlib, Suriah.
Menurut ketentuan kesepakatan, kelompok-kelompok oposisi di Idlib akan tetap berada di wilayah di mana mereka sudah hadir, sementara Rusia dan Turki akan melakukan patroli bersama di daerah itu dengan maksud mencegah kembalinya pertempuran. (haninmazaya/arrahmah.com)