MOGADISHU (Arrahmah.com) – Tunjangan bulanan bagi pasukan Uni Afrika (AMISOM) yang memerangi pejuang Asy-Syabaab di Somalia belum dibayar selama enam bulan.
22.000 personil Uni Afrika yang dikerahkan di Somalia untuk memerangi Asy-Syabaab, didanai oleh Uni Eropa, lansir BBC pada Senin (27/6/2016).
Seorang sumber Uni Eropa mengatakan kepada BBC bahwa pembayaran enam bulan terakhir sedang ditahan karena adanya “isu-isu akuntansi”.
Uni Eropa memberikan 1.028 USD untuk setiap prajurit Uni Afrika setiap bulannya, pemerintah mereka kemudian memotong sekitar 200 USD untuk biaya administrasi, berarti setiap tentara hanya membawa pulang 800 USD setiap bulannya.
Gaji yang diberikan oleh Uni Eropa sedikit lebih banyak dari yang tentara terima dari pemerintah mereka.
Dana tersebut hanya akan dikeluarkan kepada AMISOM oleh Uni Eropa jika catatan pembayaran sebelumnya telah ditandatangani.
Kepala militer Uganda, Jenderal Katumba Wamala mengatakan ia tidak dapat menggambarkan tingkat frustasi di kalangan tetara atas keterlambatan pembayaran bulanan mereka.
Jenderal Wamala juga mengatakan bahwa Uganda akan menarik seluruh pasukannya dari Somalia pada Desember 2017, karenafrustasi dengan tentara Somalia dan penasehat militer dari AS, Inggris dan Turki.
Uganda bergabung dengan AMISOM pada tahun 2007 dan merupakan penyumbang pasukan terbesar dengan lebih dari 6.000 tentara.
Para pejabat militer Burundi juga mengatakan bahwa pasukan mereka belum dibayar.
Pejabat AMISOM khawatir, keterlambatan pembayaran akan memiliki dampak negatif terhadap moral pasukan.
Duta besar Uni Eropa untuk Somalia, Michele Cervone d’Urso mengatakan ia “prihatin dengan adanya penundaan uang saku” yang menurutnya sangat penting untuk “meningkatkan motivasi tentara”. (haninmazaya/arrahmah.com)