SURIAH (Arrahmah.com) – Pasukan Turki terus maju ke dalam wilayah Suriah di timur Sungai Eufrat pada hari kedua ofensif terhadap milisi Kurdi.
Merasa malu atas peran Washington dalam memberi jalan bagi operasi Turki, anggota senior Partai Republik mengutuknya karena meninggalkan Kurdi Suriah, yang telah menjadi sekutu setia Washington dalam perang melawan ISIS, lansir Reuters (9/10/2019).
Turki mengklaim bahwa pihaknya bermaksud untuk menciptakan “zona aman” untuk mengembalikan jutaan pengungsi ke Suriah. Tetapi kekuatan dunia khawatir tindakan Turki dapat memperburuk konflik.
“Komando heroik kami yang mengambil bagian dalam operasi ‘Peace Spring’ terus bergerak maju ke timur Sungai Eufrat,” tulis Kementerian Pertahanan di Twitter pada Kamis (9/10), sambil memposting video yang menunjukkan tentara melepaskan tembakan dalam kegelapan saat mereka maju.
Seorang saksi mata di kota Akcakale, Turki, mengatakan sejumlah roket ditembakkan dari sana melintasi perbatasan menuju Tal Abyad, Suriah. Asap membubung dari dua sasaran di sisi perbatasan Suriah, ujarnya.
Pasukan Turki menembak sasaran di dekat Ral Al Ain pada Kamis pagi, dan militan Pasukan Demokrat Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi meresponnya, kata seorang saksi mata lainnya.
Militer Turki telah menghantam 181 target milisi Kurdi dengan kekuatan udara dan tembakan artileri sejak dimulainya operasi ke timur laut Suriah, kata kementerian itu. (haninmazaya/arrahmah.com)