JAMMU (Arrahmah.com) – Pasukan pendudukan India dan Kashmir terlibat baku tembak di sepanjang perbatasan yang disengketakan di Kashmir tanpa alasan yang jelas, di mana sedikitnya sembilan warga sipil gugur terkena tembakan mereka.
Lima warga sipil gugur setelah tentara pendudukan Pakistan menembakkan peluru ke wilayah Kashmir yang diduduki India, ujar klaim otoritas India seperti dilansir BBC pada Senin (6/10/2014).
Sementara itu Pakistan mengklaim empat warga sipil gugur dalam penembakan oleh pasukan India.
Gencatan senjata telah disepakati di tahun 2003 oleh Pakistan dan India, namun masing-masing pihak sering saling menuduh melanggar hal tersebut.
Bulan lalu, Perdana Menteri India, Narendra Modi berbicara dalam pidato perdananya di PBB, mengatakan ia menginginkan pembicaraan damai dengan Pakistan, namun bersikeras harus sesuai dengan “atmosfir” yang ditentukan India.
Penembakan terbaru disinyalir sebagai salah satu yang terburuk sejak kesepakatan gencatan senjata di tahun 2003.
Hal itu terjadi saat Muslim Kashmir masih merayakan Hari Raya Idul Adha, di mana desa-desa di kedua sisi perbatasan dilaporkan terkena imbas tembakan mortir, artileri dan senapan mesin.
Pejabat India mengklaim tentara Pakistan menembakkan senjata dan mortitr ke 10 pos perbatasan dan beberapa desa di distrik Jammu selama akhir pekan, yang menyebabkan kematian warga sipil di sana. Tiga puluh lainnya termasuk perempuan dan anak- anak terluka.
Sementara itu sebuah pernyataan oleh militer pendudukan Pakistan mengatakan pasukan India telah menembakkan senjata dan mortir di lima tempat di Sialkot, sepanjang perbatasan yang disengketakan,yang mengakibatkan kematian empat warga sipil, termasuk dua anak dan seorang wanita.
Seorang pejabat India mengklaim kepada AFP bahwa penembakan oleh pasukan Pakistan dimulai pada Ahad (5/10) malam dan terus berlanjut.
Sebagian besar korban di wilayah Kashmir yang diduduki India jatuh ketika mortir mendarat di dekat bus yang diparkir dan rumah-rumah di Arnia.
“Aku belum pernah melihat penembakan besar-besaran tersebut. Bom yang jatuh di rumah-rumah,” ujar Vijay Kumar, seorang warga Kashmir yang terluka, mengatakan kepada saluran televisi NDTV.
Diklaim oleh kedua negara secara keseluruhan, Kashmir telah menjadi wilayah yang dipersengketakan selama lebih dari 60 tahun. Kedua negara terlibat dua kali perang dan konflik yang terbatas atas wilayah tersebut. (haninmazaya/arrahmah.com)