ZAMBOANGA (Arrahmah.com) – Otoritas kafir Filipina meningkatkan jumlah pasukannya di provinsi selatan hingga tiga kali lipat dan mengerahkan pasukan khusus untuk operasi melawan Mujahidin Filipina di wilayah itu.
Batalyon Light Reaction akan dibangun sampai dengan ukuran resimen, ujar Letnan Jenderal Noel Coballes, Kepala Angkatan Darat Filipina pada Selasa (7/1/2014) dengan peningkatan dari sekitar 500 tentara sampai sebanyak 1.500, seperti dilaporkan Al Jazeera.
“Kami telah melihat seberapa efektif mereka, jadi kami memperkuat unit ‘anti-terorisme’. Dari batalyon kami akan meningkatkannya menjadi resimen,” ujarnya.
Unit ini akan memerangi Mujahidin Abu Sayyaf, sebuah kelompok yang dituduh berada di balik penculikan warga asing di wilayah tersebut.
Voltaire Gazmin, Menteri Pertahanan Filipina mengakui bahwa pihaknya telah mengalami kerugian yang besar saat melawan Abu Sayyaf di pelabuhan Zamboanga pada bulan September lalu.
Pertempuran tersebut menewaskan 240 orang dan sekitar 116.000 penduduk setempat melarikan diri dari rumah mereka.
“Seperti yang Anda lihat, kami kehilangan sejumlah orang kami dalam insiden Zamboanga, yang menyebabkan kekurangan yang perlu ditangani,” ujar Gazmin.
Tidak ada pejabat yang memastikan kapan pengerahan pasukan akan dilakukan, namun seorang juru bicara angkatan bersenjata Filipina, Letkol Ramon Zagala mengatakan kemungkinan dalam tahun ini.
“Berdasarkan apa yang terjadi di Zamboanga, kepemimpinan militer kami melihat kebutuhan untuk meningkatkan kekuatan Batalyon Light Reaction untuk dapat mengatasinya,” ujar Zagala kepada AFP. (haninmazaya/arrahmah.com)