DAMASKUS (Arrahmah.com) – Pasukan Suriah menembaki ribuan demonstran yang tumpah ke jalanan di seluruh bagian negara tersebut pada hari Jumat (18/8/2011), menewaskan sekurangnya 10 orang. Insiden ini terjadi sehari setelah Amerika Serikat dan negara-negara Eropa meminta Presiden Bashar al Assad menyingkir dari kekuasaan.
Pasukan, tank, dan kendaraan lapis baja sudah disebar ke sejumlah kota, meskipun Assad berusaha meyakinkan pada Sekjen PBB, Ban Ki-moon, bahwa operasi militernya sudah berakhir. Namun sepertinya pernyataan keras Presiden AS Barack Obama yang diamini oleh para penguasa Eropa tidak memberikan efek apapun bagi Assad untuk menghentikan kekejamannya terhadap para demonstran yang mengkritik pemerintahannya.
Observatory for Human Rights and Komite Koordinasi Nasional Suriah menyatakan bahwa demonstrasi hari Jumat (19/8) berlangsung di ibukota Damaskus, Homs, Daraa, Latakia, Feir el Zour, dan sejumlah tempat lain di Suriah.
Lembaga ini melaporkan bahwa lima orang tewas di selatan desa Ghabagheb, tiga orang di dekat desa Hirak, dan satu orang masing-masing di kota Homs serta bagian selatan desa Inkhil. Sementara itu menurut keterangan LCC, terdapat 12 orang tewas di tempat yang berlainan.
Media mengalami kesulitan untuk mengakses dan memverifikasi jumlah korban karena Suriah telah mengeluarkan larangan bagi wartawan asing maupun lokal untuk meliput kekisruhan yang terjadi di Suriah. (althaf/arrahmah.com)