DAMASKUS (Arrahmah.com) – Sejumlah aktivis menyatakan bahwa pasukan keamanan Suriah telah menewaskan sekurangnya 20 orang pada hari Jumat (11/11/2011) sementara para demonstran meminta Liga Arab untuk menindak Damaskus sebagai respon dari kekerasan yang telah berlangsung.
Para aktivis di Homs, lokasi dengan jumlah korban tewas terbanyak selama protes berlangsung melawan Presiden Bashar Al Assad sejak bulan Maret lalu, mengatakan bahwa pasukan keamanan membunuh sembilan warga sipil dan satu tentara yang membelot dari rezim. Insiden serupa terjadi di Hama.
“Rakyat ingin keanggotaan Suriah dalam Liga Arab segera diputus,” teriak demonstran saat melakukan aksi unjuk rasa di distrik Busra Al Sham di Homs. Para demonstran menginginkan agar aspirasinya ini diproses dalam pertemuan Liga Arab di Kairo hari ini (12/11).
Di bawah rencana Liga Arab yang disepakati pada 2 November, Suriah berjanji untuk menarik militernya dari kawasan penduduk, membebaskan tahanan politik, dan memulai berdialog dengan pihak oposisi.
Namun sejak itu, pasukan militer rezim Assad bahkan membunuh lebih dari 100 orang di Homs, Human Rights Watch melaporkan pada Jumat (11/11).
“Terdapat agenda kekerasan yang sistematis terhadap warga sipil di Homs yang dilakukan oleh pasukan pemerintah Suriah, termasuk penyiksaan dan pembunuhan ilegal serta kejahatan konstitusi terhadap kemanusiaan,” kelompok pengawas HAM itu menyatakan.
HRW juga meminta Suriah dikeluarkan dari Liga Arab dan PBB segera menindak tegas pada mereka yang bertanggung jawab atas kekerasan tersebut, serta menyeret rezim Suriah ke Mahkamah Kriminal Internasional. (althaf/arrahmah.com)