GAROWE (Arrahmah.id) — Angkatan Udara Somalia berkoordinasi dengan Badan Intelijen dan Keamanan Nasional (NISA) menewaskan 82 anggota kelompok militan asy Syabaab dalam serangan udara di wilayah Shabelle Hilir negara itu, lapaor badan tersebut pada Jumat (21/3/2025).
NISA mengatakan enam serangan udara dilakukan di wilayah Sabiid dan Canoole di Shabelle Hilir, yang juga melukai 19 militan secara serius.
“Operasi untuk menetralisir teroris ini dilakukan setelah Badan Intelijen dan Keamanan Nasional menerima informasi tentang sekelompok Khawarij yang mencoba mengganggu keamanan di wilayah Sabiid dan Canoole,” kata NISA dalam pernyataan tersebut, dikutip dari Anadolu Agency (22/3).
Khawarij adalah istilah yang digunakan pemerintah Somalia untuk menggambarkan asy Syabaab.
Badan intelijen tersebut juga memberi tahu warga sipil untuk “menjauh dari tempat persembunyian Khawarij, yang menjadi target Tentara Nasional.”
Operasi tersebut dilakukan setelah asy Syabaab melancarkan serangan dini hari terhadap pasukan Somalia yang bermarkas di desa Sabiid, yang terletak di pinggiran kota pertanian strategis Afgoye.
Afgoye terletak 30 kilometer (18,6 mil) di barat daya ibu kota Mogadishu.
Sejak 2007, asy Syabaab telah memerangi pemerintah Somalia dan Misi Transisi Uni Afrika di Somalia (ATMIS) — sekarang Misi Dukungan dan Stabilisasi Uni Afrika di Somalia (AUSSOM) — misi multidimensi yang disahkan oleh Uni Afrika dan diamanatkan oleh Dewan Keamanan PBB.
Kelompok tersebut telah meningkatkan serangan sejak Presiden Somalia Hassan Sheikh Mohamud mengumumkan “perang habis-habisan” terhadapnya setelah terpilih kembali pada tahun 2022. (hanoum/arrahmah.id)