MALIKIYAH (Arrahmah.com) – Patroli polisi militer Rusia dikerahkan selama akhir pekan di kota Malikiyah di wilayah timur laut Suriah, dekat ladang minyak dan perbatasan Turki, dan berdekatan dengan jalan raya yang menghubungkan kota Qamishli dan perbatasan Semalka ke wilayah Kurdistan.
Jalan raya ini digunakan oleh koalisi internasional dan pasukan AS sebagai jalur suplai untuk mengirim perangkat tambahan militer dan logistik ke pangkalan mereka di Irak.
Tujuh kendaraan lapis baja dan puluhan tentara mengambil posisi di jembatan Romawi kuno di desa Ain Dewar, utara kota Derik.
Patroli itu disertai dengan penerbangan empat helikopter Rusia, lansir Asharq Al Awsat (12/1/2021).
Seorang anggota patroli mengatakan kepada North Press bahwa pengerahan akan berlanjut hingga Ahad pagi, setelah itu mereka akan kembali ke pangkalan mereka di Qamishli. Dia tidak mengungkapkan alasan pengerahan itu.
Pasukan Rusia sebelumnya berusaha membangun pangkalan di wilayah tersebut, meskipun ditentang oleh penduduk setempat.
Seminggu lalu, Polisi Militer Rusia melakukan patroli terdiri dari empat kendaraan lapis baja di pedesaan Derik.
Badran Jia Kurd, wakil presiden administrasi regional di timur Eufrat, mengatakan aktivitas dan penyebaran Rusia di daerah itu bertujuan untuk “mengendalikan sumber daya minyak.”
Dia berkata: “Pasukan Rusia berusaha untuk mengakhiri kehadiran pasukan Koalisi dan AS di daerah tersebut. Desa kami telah menjadi tempat penyelesaian masalah antara Moskow dan Washington.”
Ratusan penduduk berdemonstrasi di desa-desa dan kota-kota di pedesaan Malikiyah menentang kehadiran patroli Rusia.
“Rusia berencana untuk memberlakukan kembali kendali pasukan pro-Asad di semua wilayah Suriah,” kata Jia Kurd, menambahkan bahwa perhatian sekarang difokuskan pada pemerintahan baru Amerika dan sikap yang akan diambil di Suriah. (haninmazaya/arrahmah.com)