DAMASKUS (Arrahmah.com) – Pasukan Alawite pemerintah Assad telah meluncurkan serangan militer ke berbagai wilayah berbeda di seluruh negeri.
Aktivis oposisi pada Rabu (21/3/2012) mengatakan pasukan membombardir tiga pemukiman di pusat kota Homs, sehari setelah sedikitnya 14 warga syahid, insha Allah dalam pemboman berat.
Distrik yang diserang adalah al-Qosour, al-Khalidiya dan al-Bayada yang letaknya berdekatan satu sama lain di utara Homs.
Hadi al-Abdallah dari jaringan aktivis Komisi Umum Revolusi Suriah mengatakan kepada Al Jazeera bahwa pemukiman tersebut dipadati oleh orang-orang yang melarikan diri dari Bab Amr, kawasan yang diambil alih oleh pasukan rezim Alawite dari pejuang oposisi pada bulan lalu setelah serangan ofensif selama berminggu-minggu.
“Empat atau lima keluarga berdesakan di dalam tiap rumah. Masyarakat juga berlindung di Masjid dan bangunan yang belum selesai,” katanya.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) yang berbasis di Inggris melaporkan bahwa sedikitnya lima orang tewas dan puluhan lainnya terluka dalam penembakan pada Rabu (21/3) di al-Khalidiya.
SOHR mengatakan empat tentara rezim Assad juga tewas di distrik Sultaniyeh, provinsi Homs, sementara empat sipil lainnya tewas di kota Talbiseh.
Dikatakan bahwa setidaknya 40 orang, 32 dari mereka warga sipil telah syahid dalam operasi tentara Alawite di
kastil kuno Apamea di Qalat Mudiq, dekat Hama.
Di hari yang sama, dua pinggiran kota besar Damaskus berada dalam pemboman berat menyusul serangan terbaru oleh pejuang oposisi terhadap pasukan yang setia dengan rezim kriminal Assad.
Artileri dan senjata anti-aircraft menghantam pinggiran Harasta dan Irbin dan helikopter militer juga terdengar terbang di atas daerah itu, ujar para aktivis.
Di tempat lain, pejuang oposisi meninggalkan kota Deir al-Zor dalam menghadapi serangan sengit tentara rezim.
“Tank memasuki perumahan, terutama di daerah Deir al-Zor. Tentara kebebasan Suriah menarik diri keluar dari kota untuk menghindari pembantaian sipil,” ujar sebuah pernyataan Uni Komite Revolusi Deir al-Zor.
Laporan dari Suriah tidak dapat diverifikasi secara independen karena pembatasan ketat diberlakukan oleh rezim kriminal Assad. (haninmazaya/arrahmah.com)