DAMASKUS (Arrahmah.com) – Seorang aktivis Suriah mengatakan bahwa kendaraan lapis baja dan truk penuh personil militer rezim pergi meninggalkan bandara internasional Damaskus pada Rabu (28/8/2013) dan menuju ke kota terdekat, Huran al-Awameen.
Bandara Internasional Damaskus memiliki tiga pangkalan militer di sekitarnya.
Aktivis Suriah, Mamoun al-Ghoutani mengatakan kepada Reuters bahwa lampu bandara dimatikan.
Warga dan sumber-sumber oposisi mengatakan kepada Reuters bahwa pasukan rezim telah memindahkan sebagian besar personil mereka jauh dari markas komando keamanan Damaskus, mempersiapkan diri untuk kemungkinan serangan militer oleh Barat.
Di ibukota, penduduk dan sumber oposisi mengatakan markas militer milik pasukan komando Angkatan Udara yang dekat dengan kompleks keamanan di Kafrsousa Barat, sebagian telah dievakuasi.
Pada Selasa (27/8), sumber-sumber Barat mengatakan bahwa serangan militer terhadap rezim kafir Assad kemungkinan akan dilancarkan dalam waktu dekat setelah rezim Assad menggunakan senjata kimia dalam serangan di Ghautah timur yang menewaskan ribuan orang.
Namun hingga saat ini, Barack Obama belum membuat keputusan akhir. Juga, rancangan resolusi penggunaan kekuatan militer terhadap Suriah terhenti karena Rusia “keras kepala”, menurut AS.
Sementara itu, seorang perwira rezim Suriah mengatakan kepada The Guardian dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada Rabu (28/8), bahwa setidaknya 8.000 pelaku bunuh diri siap untuk menggagalkan serangan pesawat temput AS. (haninmazaya/arrahmah.com)