BAHRAIN (Arrahmah.com) – Pasukan rezim Bahrain telah menyerang prosesi pemakaman seorang pria yang gugur setelah menghirup gas air mata di desa Karzakan, lansir Muslims Today pada Rabu (29/5/2013).
Pasukan rezim Bahrain menembakkan gas air mata dan granat kejut untuk membubarkan pelayat yang melaksanakan pemakaman Omran al-Seyed pada hari Selasa.
Omran al-Seyed (31), telah kehilangan nyawanya pada hari Selasa setelah menghirup gas air mata beracun, yang digunakan oleh pasukan rezim Bahrain dalam tindakan brutal terhadap pengunjuk rasa di desa Karzakan.
Sebelumnya pada hari Senin, Jafar Jassem Ali al-Taweal juga meninggal ketika pasukan Bahrain menembakkan gas beracun untuk membubarkan para pengunjuk rasa selama unjuk rasa anti-rezim di Sitra.
Pada bulan Januari, Qasim Habib Ja’far, seorang anak berusia delapan tahun, dan seorang lainnya, Haji Habib Ibrahim Abdullah, meninggal dengan cara yang sama dekat ibukota, Manama.
Puluhan warga sipil Bahrain, termasuk anak-anak, telah meninggal karena penyalahgunaan gas air mata terhadap pengunjuk rasa oleh pasukan rezim.
Tahun lalu, Amnesty International memperingatkan tentang penyalahgunaan gas air mata rezim Manama terhadap pengunjuk rasa dan menyerukan penyelidikan atas kematian terkait gas air mata.
Warga Bahrain telah menggelar unjuk rasa sejak pertengahan Februari 2011 untuk menuntut reformasi politik dan monarki konstitusional. Permintaan itu kemudian berubah menjadi perlawanan anti keluarga penguasa Al Khalifa setelah tindakan brutal yang dilakukan pasukan rezim terhadap para pengunjuk rasa. (banan/arrahmah.com)