HAMA (Arrahmah.id) – Pasukan perlawanan Suriah berhasil merebut kota Hama pada Kamis (5/12/2024). Mereka berhasil menguasai pusat kota, memperkuat kendali dan memaksa pasukan rezim Bashar al-Assad untuk menyerah.
Pasukan perlawanan Suriah menguasai penuh pusat kota setelah merebut lingkungan Mezarib, Sanayi, dan Arbain.
“Penjahat Hafez al-Assad (ayah Bashar al-Assad, -red) memasukinya dengan tank-tank dan mencurinya dari rakyat, dan hari ini kami memasukinya dengan tank-tank dan mengembalikannya kepada rakyat,” ungkap Hassan Abdul Ghani, komandan Departemen Operasi Militer yang dibentuk oleh kelompok perlawanan Suriah, di media sosial X.
Dalam sebuah pernyataan tertulis, tentara rezim Suriah mengumumkan penarikan mundur militernya dari kota tersebut dan memindahkan pasukannya ke daerah pinggiran setelah kelompok-kelompok perlawanan Suriah menguasai kota tersebut.
Kelompok-kelompok perlawanan Suriah, yang dipimpin oleh Hai’ah Tahrir al-Syam (HTS), telah melakukan konfrontasi dengan pasukan rezim Assad sejak 27 November 2024. Kelompok-kelompok tersebut terus merangsek maju ke provinsi Hama setelah berhasil menguasai kota Aleppo.
Mereka bertempur dengan pasukan rezim Assad di sebelah barat pusat kota Hama, merebut desa-desa Erze, al-Wahshiyya, Kafrtun dan Yadgun, dan menuju ke Bandara Militer Hama di sebelah barat daya pusat kota.
Pesawat-pesawat Rusia dikerahkan untuk mendukung pasukan rezim Assad saat pertempuran sengit terus berlanjut.
Kelompok perlawanan Suriah berhasil menembak jatuh salah satu dari dua helikopter yang lepas landas dari Bandara Militer Hama di sekitar pusat kota. Helikopter lainnya yang tertembak dengan terpaksa melakukan pendaratan darurat.
Pada 30 November, kelompok-kelompok perlawanan Suriah berhasil merebut sebagian besar wilayah tengah Aleppo setelah bergerak maju dengan cepat dari wilayah barat. (Rafa/arrahmah.id)