BENGHAZI (Arrahmah.com) – Pasukan pemberontak loyalis mantan jendral sekuler Khalifa Haftar melanjutkan bombardirnya terhadap wilayah Hawari, Benghazi barat, dengan rudal-rudal Grad. Serangan rudal Grad dan mortar pemberontak telah menghujani pemukiman penduduk Benghazi selama sepekan terakhir. Hal itu memaksa ribuan penduduk untuk mengungsi.
Koresponden Al-Jazeera di kota Benghazi Ahmad Khalifah mengutip dari sumber-sumber lokal bahwa puluhan rudal Grad pasukan Haftar kembali menghujani rumah-rumah penduduk wilayah Hawari pada Kamis (5/6/2014). Serangan itu menyebabkan kebakaran hebat pada sebuah gudang pabrik dan kerugian materi lainnya.
Sumber-sumber lokal juga melaporkan pesawat-pesawat tempur loyalis Haftar membombardir kawasan Khala’, Benghazi timur, namun tidak ada korban jiwa dalam serangan tersebut.
Sementara itu AFP mengutip dari jurubicara Palang Merah Internasional pada Kamis bahwa mereka “membekukan untuk sementara waktu” kegiatan organisasi kemanusiaan tersebut. Namun mereka tidak meninggalkan Libya. Pembekuan dilakukan setelah salah seorang anggotanya yang berkarga negaraan Swiss, Michael Gharwib (42 tahun), tewas di kota Sirte pada hari Rabu (4/6/2012).
Pertempuran pasukan pemberontak loyalis mantan Jendral Haftar dan milisi-milisi Islam di kota Benghazi pada hari Kamis menewaskan 18 orang dan mencederai 42 lainnya. Sebagian korban adalah warga sipil.
Pada hari Jum’at (16/5/2014) mantan Jendral Khalifah Haftar mengumumkan pemberontakan terhadap pemerintah sementara Libya. Haftar menjustifikasi kudeta militer tersebut dengan mengatas namakan “perang melawan kelompok-kelompok teroris Islam”. Namun yang dilakukan oleh pasukan Haftar adalah menyerang gedung parlemen di Tripoli dan membombardir penduduk sipil di Benghazi.
(muhib al majdi/arrahmah.com)