TORKHAM (Arrahmah.id) — Pasukan penjaga perbatasan Pakistan dan pasukan Taliban Afghanistan saling melepas tembakan di perbatasan pada Senin (20/2/2023) pagi, kata para pejabat, sehari setelah penguasa Taliban Afghanistan menutup perbatasan Torkham di tengah meningkatnya ketegangan antara kedua negara bertetangga itu.
Belum ada laporan mengenai apakah ada korban di kedua sisi.
Dilansir VOA (20/2), Taliban Afghanistan menutup Torkham, rute perdagangan utama, atas dugaan penolakan Pakistan untuk mengizinkan sejumlah pasien Afghanistan memasuki Pakistan untuk perawatan medis tanpa dokumen perjalanan, kata sejumlah pejabat keamanan Pakistan. Mereka berbicara dengan syarat nama mereka dirahasiakan.
Khalid Khan, seorang pejabat polisi setempat Pakistan, mengkonfirmasi penutupan perbatasan itu dan apa yang digambarkannya sebagai baku tembak yang sebentar-sebentar berlangsung di Torkham, yang terletak di provinsi Khyber Pakhtunkhwa, Pakistan barat laut. Militer Pakistan dan Kementerian Luar Negeri negera itu tidak segera memberikan komentar.
Mullah Mohammad Siddiq, seorang komisaris yang ditunjuk Taliban di Torkham, mengatakan Pakistan tidak mematuhi “komitmennya, sehingga pintu penyeberangan ditutup.” Ia tidak menjelaskan lebih lanjut.
Tembakan dan baku tembak lintas batas sering terjadi di sepanjang perbatasan Afghanistan-Pakistan. Masing-masing pihak pada masa lalu pernah menutup Torkham, dan juga penyeberangan perbatasan Chaman di barat daya Pakistan, karena berbagai alasan. Kedua penyeberangan itu penting bagi Afghanistan yang terkurung daratan untuk perdagangan dan perjalanan.
Taliban merebut kekuasaan di Afghanistan pada Agustus 2021 ketika pasukan AS dan NATO ditarik dari negara itu setelah perang selama 20 tahun. Seperti negara-negara lain di dunia, Pakistan sejauh ini tidak mengakui pemerintah Taliban di Afghanistan. Komunitas internasional sangat prihatin dengan tindakan keras Taliban, yang diberlakukan sejak pengambilalihan mereka, terutama dalam membatasi hak-hak perempuan dan minoritas.
Polisi Pakistan mengambil posisi dalam baku tembak dengan sekelompok militan bersenjata lengkap yang menyerang markas polisi di kota terbesar Karachi hari Jumat (17/2) malam.
Pakistan telah menyaksikan lonjakan serangan militan sejak November, ketika Taliban Pakistan mengakhiri gencatan senjata selama sebulan dengan pemerintah. Taliban Pakistan — Tehrik-e-Taliban Pakistan atau TTP yang dilarang — adalah kelompok militan terpisah tetapi bersekutu dengan Taliban Afghanistan.
Islamabad telah menuntut agar Taliban Afghanistan berhenti menawarkan perlindungan bagi militan Pakistan dan mencegah serangan lintas-perbatasan ke Pakistan.
Sejak pengambilalihan Taliban, pemerintah di Islamabad telah mengizinkan warga Afghanistan yang sakit parah atau terluka untuk memasuki Pakistan untuk perawatan medis bersama dengan keluarga yang mengurus mereka. (hanoum/arrahmah.id)