ALEPPO (Arrahmah.com) – Pasukan Kurdi di Suriah utara mengakhiri pengepungan selama berminggu-minggu di lingkungan yang dikuasai rezim di dua kota timur laut pada Selasa (2/2/2021), sebagai bagian dari kesepakatan yang ditengahi oleh Rusia.
Sebagai bagian dari perjanjian dengan pasukan Kurdi, pasukan rezim Suriah mengizinkan pasokan untuk memasuki wilayah yang dikuasai Kurdi di provinsi utara Aleppo, sebuah kelompok aktivis oposisi melaporkan, seperti dilansir AP.
Kesepakatan untuk mengakhiri pengepungan oleh pasukan rezim dan pejuang Kurdi di berbagai bagian utara negara yang dilanda perang itu terjadi dua hari setelah pejuang Kurdi menembak mati satu orang selama protes pro-rezim. Kesepakatan itu ditengahi oleh Rusia, ujar laporan kelompok pemantau.
Polisi Kurdi setempat mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka akan mengakhiri pengepungan di bagian yang dikuasai rezim di ibu kota provinsi Hasakah dan kota Qamishli di sepanjang perbatasan dengan Turki.
Area yang dikuasai oleh rezim di Hasakah dan Qamishli dikenal sebagai lapangan keamanan. Lembaga negara masih berfungsi di wilayah tersebut meskipun fakta bahwa pejuang yang dipimpin Kurdi yang didukung AS menguasai sebagian besar wilayah tersebut.
Kurdi, etnis minoritas terbesar di Suriah, telah membuat daerah kantong semi-otonom di utara Suriah setelah dimulainya perang pada 2011. Di daerah tersebut, Kurdi menjalankan urusan mereka sendiri dan mengontrol sebagian besar sumber daya minyak negara.
Di kota Hasakah dan Qamishli, mereka berbagi kendali dengan pasukan rezim, yang berada di zona keamanan, dekat bandara dan di beberapa lingkungan. Kedua kota tersebut memiliki populasi Kurdi yang cukup besar.
“Kami di Pasukan Keamanan Dalam Negeri berkomitmen untuk persatuan darah Suriah,” kata kepolisian Kurdi setempat, menyalahkan pasukan rezim atas ketegangan di kota-kota. Pada Ahad, pasukan Kurdi menembak mati seorang pengunjuk rasa pro-rezim di Hasakah selama demonstrasi menentang pengepungan.
Kepolisian mengatakan kehidupan kembali normal pada Selasa saat pengepungan dicabut dan bahan-bahan kebutuhan hidup akan diizinkan masuk ke daerah-daerah yang dikuasai rezim. Selama pengepungan yang berlangsung beberapa minggu, pejuang Kurdi mencegah masukan tepung dan bahan bakar ke wilayah yang dikuasai rezim. (haninmazaya/arrahmah.com)