KABUL (Arrahmah.com) – Menteri Afghanistan yang bertugas menangani permasalahan narkotika mengatakan bahwa pasukan koalisi asing memperoleh keuntungan dari produksi candu di Afghanistan.
Jenderal Khodaidad Khodaidad mengatakan bahwa mayoritas obat-obatan haram itu distok dari dua provinsi yang ada di bawah kendali pasukan asing dari AS, Inggris, dan Kanada, lapor IRNA pada Sabtu (31/10).
Ia pun mengatakan bahwa angkatan perang NATO mengambil pajak dari produksi opium di beberapa wilayah yang ada di bawah kontrol mereka.
Afghanistan merupakan negara penyuplai opium terbesar di dunia.
Produksi obat-obatan haram di negara Asia Tengah ini terus meningkat dengan pesat sejak invasi yang dipimpin oleh AS, delapan tahun yang lalu.
Laporan yang baru-baru ini dieluarkan oleh PBB bahwa opium Afghanistan memiliki pengaruh yang buruk bagi dunia, membunuh ribuan orang penggunanya di berbagai negara.
Sementara itu, The New York Times melaporkan pada Rabu bahwa Ahmad Wali Karzai, saudara kandung presiden Afghanistan, terlibat dalam perdagangan opium dan juga merupakan perpanjangan tangan CIA. (althaf/nwt/irna/prtv/arrahmah.com)