AMMAN (Arrahmah.com) – Pasukan khusus Inggris dan Yordania diam-diam bekerja sama untuk menargetkan kelompok yang beroperasi di Somalia, ungkap Middle East Eye.
Raja Yordania King Abdullah II Ibn Hussein mengatakan kepada para pemimpin Kongres AS pada 11 Januari lalu bahwa pasukan kerajaan telah beralih ke Inggris dalam memerangi Daulah Islam atau yang lebih dikenal dengan sebutan ISIS karena kurangnya arah dari Washington.
“SAS Inggris kini terlibat dalam operasi dengan pasukan khusus Yordania,” ujarnya, menurut sebuah laporan lengkap yang diperoleh MEE, lansir Shabelle pada Sabtu (26/3/2016).
“Yordania menargetkan Asy-Syabaab karena tidak ada seorang pun yang melirik isu tersebut saat ini, dan kita tidak bisa memisahkan masalah ini dan kita harus melihat semua tempat di peta,” ujar raja menambahkan, mengacu kepada pejuang Islam yang berbasis di Somalia, Asy-Syabaab.
“Kami telah menyebarkan kekuatan dengan cepat dan berdiri bersama Inggris dan Kenya dan siap untuk pergi ke perbatasan (Somalia).”
Raja Abdullah mengungkapkan bahwa ia telah bertemu dengan para petinggi dari Amerika dan Inggris beberapa waktu lalu. Ia bertemu dengan politisi senior Amerika termasuk John McCain dan Bob Coker serta Menteri Luar Negeri John Kerry dan Menteri Pertahanan Ashton Carter.
Sementara dalam banyak pertemuan lebih fokus membicarakan perang di Suriah, Abdullah mengatakan kepada Amerika bahwa fokus pada ISIS telah menyebabkan masalah militansi di Afrika Timur diabaikan.
Abdullah mengklaim bahwa komunitas internasional tidak memperhatikan masalah di Afrika Timur, menunjukkan bahwa ada kebutaan terhadap “ancaman” ISIS dan kelompok serupa lainnya dan ia mengklaim bahwa tidak ada yang mendengarkan negara-negara Afrika.
Ini bukan pertama kalinya pasukan khusus SAS melakukan misi militer di Somalia, lanjut laporan tersebut.
Pada 2012, harian Inggris Daily Star melaporkan bahwa hampir 60 pasukan khusus Inggris bekerja dengan pasukan Kenya untuk menargetkan Asy-Syabaab.
Dalam laporan tersebut, Raja Abdullah tidak mengungkapkan jumlah tentara atau ruang lingkup misi. (haninmazaya/arrahmah.com)