KABUL (Arrahmah.com) – Sebuah foto propaganda yang dirilis Taliban menunjukkan anggota unit komando elit Imarah Islam Afghanistan membuat ulang foto ikonik Perang Dunia II ketika tentara AS mengibarkan bendera Amerika di Iwo Jima.
Foto itu diunggah di akun Twitter @MilitaryTimes pada 22 agustus 2021.
“Foto Taliban tampaknya mengejek pengibaran bendera Iwo Jima dalam propaganda terbaru,” tulisnya.
Foto yang dirilis adalah tendangan terbaru dari Imarah Islam, yang telah sepenuhnya menguasai Afghanistan di tengah penarikan pasukan AS setelah perang 20 tahun.
Unit khusus yang terlihat di foto –yang dikenal sebagai Batalyon Badri 313– telah muncul sebagai kekuatan tempur terbaik Taliban, menurut Marine Corps Times. Kelompok ini dinamai Pertempuran Badar abad ketujuh.
“Ini adalah warisan Joe Biden untuk dilihat seluruh dunia,” klaim anggota Kongres dari Partai Republik New York Elise Stefanik dalam tweet menanggapi foto tersebut, lansir NY Post (23/8/2021).
Foto-foto propaganda militer Taliban yang berpatroli di jalan-jalan Afghanistan dengan peralatan AS juga telah beredar di media sosial, membenarkan kekhawatiran bahwa pejuang Taliban akan menguasai peralatan bernilai miliaran dolar yang tertinggal.
Laporan dari lapangan di Afghanistan telah menunjukkan pejuang Taliban menggunakan peralatan baru mereka.
Sebuah video memperlihatkan anggota pasukan khusus Taliban sedang bersiap-siap.
AS memberi militer Afghanistan bantuan sekitar 28 miliar SsD dalam bentuk senjata dan peralatan militer antara tahun 2002 dan 2017 – termasuk tujuh helikopter baru yang dikirim ke Kabul hanya sebulan yang lalu.
Senjata lain yang disita mungkin termasuk 600.000 senapan serbu, sekitar 2.000 kendaraan lapis baja, dan 40 pesawat, termasuk Black Hawks, menurut laporan.
Hilangnya peralatan AS merupakan kemenangan besar bagi Taliban.
“Ketika sebuah kelompok bersenjata mendapatkan persenjataan buatan Amerika, itu semacam simbol status. Ini adalah kemenangan psikologis,” Elias Yousif, wakil direktur dari Pusat Pengawasan Bantuan Keamanan Kebijakan Internasional, mengatakan kepada The Hill. (haninmazaya/arrahmah.com)