TEL AVIV (Arrahmah.com) – Pasukan Khusus “Israel” menyerbu dan menutup beberapa bangsal di penjara Raymond untuk kedua kalinya dalam minggu ini, Komunitas Tahanan Palestina mengungkapkan pada Rabu (1/10/2014).
Akibatnya, bentrokan sempat terjadi di penjara tersebut, kata sumber itu menambahkan.
Pasukan “Israel” masuk ke bagian 3 dua hari yang lalu di mana mereka membawa dua tahanan Palestina untuk diadili.
Sementara itu, keluarga tahanan Palestina Ahmad al-Kot mengajukan banding untuk bisa segera dibebaskan dari penjara-penjara “Israel”.
Keluarga Ahmad mengungkapkan bahwa putra mereka, (30), telah ditahan di sel isolasi selama lebih dari 40 hari meskipun kondisi kesehatannya terganggu.
Keluarga tahanan yang terisolasi tersebut meminta kepada lembaga lokal dan internasional untuk mengupayakan pembebesannya terutama karena ia melakukan mogok makan untuk memprotes kondisi penjara yang buruk.
Pada kesempatan lain, pengadilan militer Ofer menunda selama dua hari persidangan terhadap Raed Mussa yang telah melakukan mogok makan sebagai bentuk protes terhadap penahanan administratifnya.
Kepala Komite Populer untuk Pembebasan Tahanan Palestina Rajeb Abu Dik mengatakan dalam siaran pers pada Rabu (1/10) bahwa pengadilan menuda persidangan Raed Mussa pada hari Selasa selama dua hari.
Pengacara dari Raed Mussa menuntut pembebasannya segera terutama bahwa tidak ada tuduhan terhadap dirinya.
Penahanan administratif terhadap Raed Mussa telah diperpanjang untuk ketiga kalinya berturut-turut setelah keterlibatannya dalam aksi mogok makan selama 43 hari untuk memprotes penahanan administratif terhadap dirinya yang tekah berlangsung selama enam bulan untuk kedua kalinya.
Raed Mussa berhenti melakukan mogok makan setelah pihak penjara “Israel” berjanji untuk tidak memperpanjang penahanannya; Namun, ia kembali melakukan mogok makan delapan hari lalu ketika pemerintah “Israel” kembali memperpanjang penahanannya tanpa tuduhan atau pengadilan untuk yang ketiga kalinya secara berturut-turut.
(ameera/arrahmah.com)