TEL AVIV (Arrahmah.com) – Laporan yang belum bisa dikonfirmasi kebenarannya mengatakan bahwa pasukan khusus Inggris telah beroperasi 10 kilometer di dalam wilayah Suriah setelah sebelumnya menyeberang dari Turki.
DEBKAfile, sebuah situs intelijen militer Israel, telah melaporkan bahwa sumber-sumber Inggris, Perancis, dan Turki mengatakan pasukan Inggris telah memasuki Suriah dari Turki, memimpin suatu serangan militer barat.
Selain itu, pada hari Minggu 24 Juni, Daily Star melaporkan bahwa pesawat tempur Inggris telah siap untuk menyerang Suriah, bersamaan dengan isu bahwa NATO dan Turki memutuskan untuk melancarkan serangan ke Suriah.
DEBKAfile mengatakan serangan Inggris bertujuan untuk mengamankan awal intervensi Barat di Suriah demi menggulingkan Presiden Bashar Al Assad.
Awal tahun ini, situs Israel juga mengungkapkan bahwa pasukan Inggris dan agen intelijen yang beroperasi di kota Homs Suriah, membantu pemberontak bersenjata Suriah dalam pertempuran berdarah mereka terhadap warga sipil dan tentara Suriah.
Selain itu, awal bulan ini, Daily Star melaporkan bahwa Special Air Service (SAS) Inggris dan agen MI6 mendirikan kamp di Suriah untuk membantu pemberontak bersenjata jika perang saudara pecah di negara ini.
Semua laporan ini dan laporan terakhir tentang serangan Inggris di Suriah datang saat Perdana Menteri Inggris, David Cameron, awal bulan ini bertanya pada rekannya, Tory, yang merupakan anggota parlemen, “Di manakah tempat selanjutnya yang akan saya serang? Saya sudah melakukannya Libya.” Pada saat itu ia memberhentikan telunjuknya pada Suriah di peta dunia yang terpampang di Downing Street. (althaf/arrahmah.com)