SANA’A (Arrahmah.com) – Menurut laporan surat kabar resmi Al Qaeda Semenanjung Arab (Ansar Al-sharia), yang diterbitkan oleh agen berita Madad, penjajah Amerika telah memasuki Yaman, tulis UmmaNews dalam situsnya.
Seperti yang disebutkan dalam website tersebut, AS, yang memimpin perang salib modern terhadap Islam, telah kalah perang dengan Mujahidin Irak dan telah mengevakuasi pasukannya dari sana, kini mengarahkan perhatiannya ke Yaman.
Madad menuliskan, meskipun semua kondisi yang menguntungkan yang diciptakan oleh rezim Saleh untuk serangan udara terhadap Muslim Yaman, meskipun telah membangun kontrol militer di sepanjang pantai laut di negara itu oleh Amerika dan membentuk aparat untuk memerangi Mujahidin, AS hanya akan memuaskan ambisi kekaisarannya melalui pendudukan langsung di Yaman.
Madad mempublikasikan foto-foto mengenai kehadiran pasukan khusus AS gelombang pertama di ibukota Yaman, Sana’a.
AS tidak pernah menyembunyikan niatnya untuk menyerang Yaman. Setelah jatuhnya Baghdad pada akhir Mei 2003, mantan Menteri Perthanan mengatakan : “Yaman dan Nigeria adalah tujuan strategis kami untuk perang Amerika terhadap terorisme (baca : Islam-red).
Jelas bahwa ini bukan hanya kata-kata kosong, Amerika berangsur-angsur mendekati tujuan mereka, yang akibatnya akan melalui tahapan tertentu, dimulai dengan bantuan materi dan teknis untuk rezim Saleh dan mesin militernya, mendirikan kontrol atas ruang udara dan laut Yaman dan berakhir dengan pengiriman detasemen pasukan khusus pertama di negeri ini setelah awal musim semi Arab.
Hal ini dapat dilihat bagaimana tentara Amerika akan mendirikan pos kontrol dan hambatan di sekitar Hotel Sheraton. Selain itu, Amerika telah mengelilingi ibukota Yaman, Sana’a.
Juga, agresor Amerika tampak berada di provinsi Hadramaut, di distrik Halaf, kota Mukalla, di sekitar Hotel Bahru al-Arab dan Holandy Inn. Merkea berada dalam area basis militer boneka Yaman.
Selain itu, Amerika tampak hadir di sekitar gedung parlemen rezim Saleh di kota Mukalla. Informasi ini telah dikonfirmasi oleh para saksi.
Sumber-sumber informasi melaporkan bahwa pasukan Amerika dipindahkan ke Sana’a setelah pembentukan pangkalan militer di pulau Sokotra.
Sementara itu, banyak tokoh agama dan ulama Yaman telah menyatakan kesediaan untuk melawan invasi Amerika.
“Jika negara berada di bawah tekanan musuh, atau akan ada invasi oleh negara lain, penyebaran pasukan atau yang mereka sebut ‘pembawa perdamaian’ maka sesungguhnya Islam memerintahkan semua anak untuk melanjutkan Jihad untuk mempertahankan diri dari serangan musuh.”
Perhatian khusus Madad kepada oposisi pro-demokrasi di Yaman. Sebelumnya, telah mengkritik tajam Saleh yang menawarkan kekuatan udara Amerika melakukan serangan udara di Yaman.
Pada tahun 2002, diterbitkan sebuah manifesto, yang ditandatangani oleh Partai Islah, Partai Reformis dan Partai Komunis, Partai Nusayira, Partai Baath, Partai Hak Rakyat dna Masyarakat dan Kelompok September. Manifesto tersebut menyatakan protes terhadap serangan Amerika di provinsi Marib yang dipandang sebagai serangan terhadap kedaulatan Yaman. Ada tuduhan yang dialamatkan kepada Saleh.
Namun, dalam krisis politik saat ini, sikap pro-demokrasi oposisi ke AS telah berubah drastis. Mereka kali ini tidak menuliskan manifesto menuduh serangan drone dan pembunuhan Muslim di Abyan dan Shabwa, mereka tidak mengutuk pembunuhan Syeikh Anwar al-Awlaki rahimahullah dan putranya Abdur Rahman.
Justru sebaliknya, hari ini oposisi pro-demokrasi menempatkan Amerika dan Barat di sudut utama dan menyeru AS danPerancis untuk memecah kedaulatan yang sama yang mereka bela begitu susah payah di masa lalu.
Sementara itu, Mujahidin AQAP telah menekankan kesediaan mereka untuk membela ummat Islam dari agresi amerika. Muhammad al-Ubaydi (salah satu Mujahid AQAP) mengatakan :
“Kami, dengan rahmat Allah, selalu siap untuk berjihad di jalan Allah dan untuk menolak ancaman Amerika sejak saat mereka menyatakan perang salib terhadap negara-negara Muslim. Kami telah mempersiapkan jumlah yang cukup, amunisi untuk pertempuran dan mereka akan bertemu dengan Mujahidin, dengan bantuan dari Allah, di negara yang sama, karena mereka telah bertemu di pegunungan Afghanistan dan Irak.”
“Kami menawarkan kemungkinan untuk komunitas Muslim di Yaman, khususnya pada ulama dan pemuda, untuk memainkan peran mereka dalam Jihad dengan tentara salib…mereka harus mengubah perilaku mereka dan menyatakan Jihad di jalan Allah dengan tentara salib dan mereka yang setia kepada Saleh, yang telah membuka ruang udara, darat dan laut Yaman,” tambahnya.
“Kami memanggil mereka untuk mengisi jajaran Mujahidin di jalan Allah, yang sudah menyiapkan kamp-kamp militer untuk melatih pemuda Islam.”
“Selain itu, Mujahidin memiliki pengalaman melawan Amerika dan pelayan mereka, mereka telah memiliki ribuan pertempuran dengan mereka, dan Allah telah memberkati mereka dengan itu mereka bisa menyerang kapal perang Cole, ketika memasuki wilayah Yaman pada tahun 2000,” tutupnya. (haninmazaya/arrahmah.com)