MESIR (Arrahmah.com) – Hanya dua hari setelah organisasi Ikhwanul Muslimin diklaim sebagai organisasi “teroris” oleh pemerintah interim Mesir, pasukan keamanan Mesir membunuh tiga pengunjuk rasa anti-kudeta, melukai ratusan dan menahan 265 orang lainnya dalam dua hari, lansir MEMO pada Sabtu (28/12/2013).
Pihak keamanan junta militer Mesir memperlakukan pengunjuk rasa anti-kudeta di Mesir seolah-olah semua pengunjuk rasa adalah anggota Ikhwanul Muslimin yang diklaim sebagai “teroris”.
Tanpa dasar, setelah kelompok itu diklaim sebagai organisasi “teroris”, pihak keamanan junta militer Mesir mengklaim semua pengunjuk rasa anti-kudeta sebagai “teroris”.
Sebuah pernyataan dari kementerian dalam negeri Mesir mengklaim bahwa hal itu terjadi karena adanya bentrokan antara pengunjuk rasa “teroris” [Ikhwanul Muslimin] dan staf keamanan mereka.
Pernyataan itu juga mengklaim bahwa sejumlah petugas keamanan mereka terluka.
Menurut pernyataan itu, tiga pengunjuk rasa tersebut terbunuh di Kairo, Damietta dan Al-Menya.
Meskipun menerima ancaman adanya hukuman berat bagi para pengunjuk rasa, ribuan warga Mesir anti-kudeta tetap gencar turun ke jalan di sejumlah wilayah Mesir. (banan/arrahmah.com)