JENIN (Arrahmah.id) – Pihak berwenang di Jenin, Tepi Barat yang diduduki, mengumumkan bahwa puluhan ribu warga Palestina telah mengungsi dari kamp pengungsi kota tersebut sebagai akibat dari operasi ‘Israel’ yang sedang berlangsung di sana.
Gubernur Jenin mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Kamis (30/1/2025) bahwa “sebagian besar penduduk Kamp Jenin, yang diperkirakan berjumlah 20.000 warga, mengungsi akibat agresi ‘Israel’.”
Ditambahkannya bahwa “sekitar 400.000 warga Palestina telah terkena dampak pengepungan dan agresi di Jenin.”
Operasi ‘Israel’ di Jenin – yang dijuluki Tembok Besi – telah memasuki hari ke sepuluh. Setidaknya 16 warga Palestina telah tewas. Operasi tersebut juga mencakup serangan brutal tentara ‘Israel’ di wilayah lain di Tepi Barat, seperti Nablus dan Tulkarem.
Pasukan ‘Israel’ secara sistematis menghancurkan rumah-rumah dan mengusir penduduk dari Kamp Jenin dan Tulkarem.
Enam puluh rumah telah dihancurkan oleh pasukan ‘Israel’ di Kamp Jenin, surat kabar berbahasa Ibrani Yedioth Ahronoth melaporkan pada Kamis (30/1). Serangan udara ‘Israel’ menargetkan sebuah bangunan di Kamp Jenin pada hari yang sama. “Sebuah pesawat tempur mengebom sebuah bangunan di dalam Kamp Jenin dengan dua rudal,” menurut kantor berita WAFA.
Militer ‘Israel’ juga mengerahkan bala bantuan menuju Tulkarem pada Kamis (30/1).
Sementara itu, perlawanan di Jenin mengumumkan sejumlah operasi melawan pasukan ‘Israel’. Brigade Jenin dari gerakan Jihad Islam Palestina (PIJ) Brigade Quds mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Kamis sore (30/1) bahwa mereka “meledakkan alat peledak darat KJ37 di sebuah jip militer … untuk memotong jalur pasukan penyelamat dan pendukung yang bergegas menyelamatkan pasukan yang telah jatuh ke medan tembak saat mencoba membentengi diri di salah satu rumah kamp [Jenin], yang mengakibatkan korban jiwa yang dikonfirmasi.”
Sebelumnya, Brigade Jenin mengatakan para pejuangnya terlibat dalam pertempuran senjata berat dengan pasukan ‘Israel’ di Kamp Jenin.
Seorang tentara ‘Israel’ dilaporkan tewas, dan dua lainnya terluka parah, menurut laporan media ‘Israel’.
Bentrokan itu terjadi sehari setelah 10 warga Palestina tewas dalam serangan udara di kota Tamun di provinsi Tubas, Tepi Barat yang diduduki.
“Kami mendeklarasikan perang terhadap teror Palestina di Tepi Barat yang diduduki. Operasi Tembok Besi dilakukan untuk mengalahkan infrastruktur teror yang dibangun di kamp-kamp pengungsi Palestina dengan pendanaan dan pasokan Iran. [Kamp Jenin] tidak akan kembali seperti semula. Setelah operasi selesai, pasukan Israel akan tetap berada di kamp untuk memastikan teror tidak kembali,” kata Menteri Pertahanan ‘Israel’, Israel Katz, pada 29 Januari.
“Saya mengirim pesan yang jelas dari sini kepada Otoritas Palestina (PA): Hentikan pendanaan terorisme dan pembunuhan terhadap orang Yahudi, dan mulailah memerangi teror dengan serius. Siapa pun yang mendanai keluarga teroris dan pembunuh, dan mendidik anak-anaknya untuk menghancurkan Israel, membahayakan keberadaannya sendiri,” imbuhnya.
Sebelum operasi Tel Aviv di Jenin, PA melancarkan pengepungan dan operasi militer tanpa pandang bulu selama enam pekan terhadap kamp di kota itu atas nama ‘Israel’. Pasukan PA juga telah mengambil bagian dalam operasi baru ‘Israel’ di Jenin. (zarahamala/arrahmah.id)