BALATA (Arrahmah.id) – Puluhan warga Palestina terluka pada Rabu pagi (18/1/2023) setelah pasukan “Israel” menyerbu Makam Yusuf di Balata, sebelah timur Nablus, sebagai persiapan masuknya para pemukim ilegal.
Pemuda Palestina setempat menghadapi pasukan “Israel” segera setelah mereka dikerahkan di sekitar makam bersejarah itu.
Direktur Departemen Ambulans dan Darurat Bulan Sabit Merah Palestina di Nablus, Ahmed Jibril, mengatakan bahwa seorang pemuda terluka setelah ditabrak kendaraan militer “Israel”. Yang lainnya kakinya patah setelah terkena bom gas air mata.
Enam orang Palestina lainnya terluka oleh peluru logam berlapis karet yang ditembakkan oleh militer “Israel” dengan 35 lainnya terluka oleh gas air mata, tambah Jibril.
Sebelum penyerbuan “Israel”, warga Palestina telah menyebarkan minyak di jalan-jalan untuk mempersulit kendaraan militer yang melaju ke makam.
Makam Yusuf diyakini sebagai tempat pemakaman Nabi Yusuf. Kompleks ini sering menjadi tempat terjadinya bentrokan antara warga Palestina dan pasukan pendudukan “Israel”, yang sering menyerbunya bersama para pemukim ilegal “Israel”.
Pasukan “Israel” telah meningkatkan serangan terhadap Nablus dalam beberapa bulan terakhir, membunuh dan melukai puluhan warga Palestina.
Kelompok Lion’s Den Palestina, yang muncul untuk melawan serangan “Israel” di kota-kota Palestina di Tepi Barat, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah “melawan dengan peluru dan tabung yang diproduksi secara lokal oleh pasukan pendudukan ketika mereka menyerbu wilayah timur Nablus, dan kami akan melihat siapa mengepung siapa”.
“Israel” telah memberlakukan pengepungan yang melumpuhkan, disertai dengan serangan yang sering terjadi di Nablus selama beberapa bulan terakhir.
Sejak Maret 2022, pasukan “Israel” telah mengintensifkan serangan ke kota-kota Palestina di Tepi Barat, menjadikan 2022 sebagai tahun paling mematikan bagi warga Palestina di wilayah pendudukan sejak 2005 menurut angka PBB.
Bangkitnya kekuasaan pemerintah sayap kanan ekstrem di “Israel” termasuk para pemimpin rasis seperti Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir dan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich telah meningkatkan kekhawatiran bahwa warga Palestina akan mengalami lebih banyak kekerasan dan penganiayaan oleh tentara “Israel”. (zarahamala/arrahmah.id)
Zionis LA’NATULLOOH ‘alaihim….!