YERUSALEM (Arrahmah.id) – Pasukan “Israel” menyerbu Masjid Al-Aqsa pada Ahad malam (2/4/2023) dan secara paksa mengusir jemaah setelah tarawih.
Para Zionis memasuki ruang shalat setelah shalat tarawih berakhir dan mengusir jemaah yang menolak untuk pergi, lansir Al-Araby Al-Jadeed.
“Jemaah yang menolak untuk pergi karena mereka ingin melakukan itikaaf,” kata Pusat Informasi Palestina, berbagi video tentang insiden tersebut.
Aktivis Palestina menuduh Wakaf Islam yang terkait dengan Yordania di Yerusalem berkoordinasi dengan otoritas “Israel” untuk mencegah itikaaf dan membatasinya pada Jumat, Sabtu, dan sepuluh hari terakhir Ramadhan saja.
Pekan lalu, sumber melaporkan bahwa pada KTT Aqaba Februari, “Israel” telah setuju dengan Yordania untuk membatasi praktik itikaaf di bulan Ramadhan.
“Pasukan pendudukan berusaha untuk mengeluarkan para pemuda yang sedang itikaf dari ruang shalat Al-Qibli di Masjid Al-Aqsa,” kata Pusat Informasi Palestina di Twitter.
“Setelah shalat tarawih malam ini berakhir, pasukan pendudukan bergegas menyerbu aula Al-Qibli, sebelum para jemaah dapat menutup pintunya dan mereka mengosongkannya dari semua jemaah,” kata aktivis Palestina Assem Maswada kepada Al-Araby Al-Jadeed.
Insiden ini terjadi ketika kelompok agama Yahudi, Temple Mount Administration, menyerukan para aktivis “Israel” untuk membawa domba Paskah untuk dikurbankan di Masjid Al-Aqsa pada Rabu (5/4), awal festival Paskah.
Al-Aqsa, yang merupakan situs tersuci ketiga dalam Islam, dipuja oleh beberapa orang Yahudi sebagai sisa dari dua kuil kuno mereka.
Jamaah Palestina sering diserang oleh pasukan “Israel” di Al-Aqsa sementara ekstremis “Israel” secara teratur menyerang kompleks tersebut. (zarahamala/arrahmah.id)