TEPI BARAT (Arrahmah.id) – Para kepala keamanan “Israel” menganggap serangkaian serangan pemukim ilegal ekstrimis Yahudi terhadap desa-desa Palestina dalam sepekan terakhir sebagai “terorisme nasionalis”, yang memicu kemarahan para menteri kabinet sayap kanan.
Kepala militer, polisi dan dinas keamanan dalam negeri “Israel” membuat pernyataan bersama pada Sabtu (24/6/2023) menyusul beberapa serangan di Tepi Barat yang diduduki, dan juga menyatakan bahwa mereka akan meningkatkan tindakan pencegahan.
Para kepala keamanan berjanji untuk meningkatkan kehadiran militer mereka, sementara dinas keamanan dalam negeri Shin Bet akan meningkatkan penangkapan, termasuk penggunaan “penahanan administratif”, di mana para tersangka dapat ditahan tanpa dakwaan, lansir Al Jazeera (25/6).
Praktik tersebut, yang dikecam oleh kelompok-kelompok hak asasi manusia, sebagian besar digunakan untuk menindak warga Palestina.
Kekerasan telah melanda Tepi Barat dalam sepekan terakhir sejak pasukan “Israel” menyerbu kamp pengungsi Jenin untuk menangkap dua tersangka pada Senin, yang menuai kecaman dari berbagai pihak termasuk Amerika Serikat dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Pada Sabtu, para pemukim membakar sedikitnya dua rumah di desa Palestina Umm Safa dekat Ramallah, dan seorang tersangka dari pihak “Israel” ditangkap, kata militer “Israel”.
Awal pekan ini, ratusan pemukim “Israel” menyerbu desa Turmus Ayya dan membakar puluhan mobil dan rumah.
Menteri keamanan nasional sayap kanan Itamar Ben-Gvir pada Ahad mengatakan bahwa pengumuman oleh pasukan keamanan “Israel” merupakan “hukuman kolektif” terhadap para pemukim Yahudi. (haninmazaya/arrahmah.id)