NEGEV (Arrahmah.com) – Buldoser “Israel” pada Rabu (12/3/2014) pagi menghancurkan desa warga Badui Al-Araqeeb di Negev, untuk ke-66 kalinya, membiarkan penduduknya tidak memiliki tempat bernanung.
Sumber-sumber lokal mengatakan bahwa buldoser penjajah “Israel” menghancurkan desa itu, membiarkan perempuan dan anak-anak berada di luar rumah di tengah hujan deras dan dingin yang mencekam. Hal ini dianggap sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan, sebagaimana dilaporkan oleh Palestinian Media Agency ALRAY .
Penghancuran itu terjadi setelah dua hari unit khusus “Israel” dari kementerian dalam negeri dibawah perlindungan polisi “Israel” menyerbu pemakaman Islam di desa tersebut.
Koordinator desa Aziz Turi mengatakan, “Memaksa perempuan dan anak-anak untuk tetap di luar rumah di bawah hujan lebat adalah kejahatan terhadap kemanusiaan. Kami menekankan bahwa kami akan tetap teguh di tanah kami, meskipun ketidakadilan dan tirani yang dilakukan oleh otoritas “Israel”.
Penjajah “Israel” tidak mengakui 35 dari 46 kota-kota dan desa-desa Badui di Negev yang merupakan tempat tinggal bagi sekitar 90.000 orang, menurut ACRI (Asosiasi untuk Hak-hak Sipil di “Israel”). (ameera/arrahmah.com)