GAZA (Arrahmah.id) – Wafa melaporkan bahwa pasukan “Israel” mengebom sebuah rumah di Deir al-Balah di Jalur Gaza tengah Sabtu malam (23/3/2024), menewaskan sedikitnya delapan orang di daerah al-Hakar. Sementara itu, di Rafah, tim penyelamat Palestina menemukan delapan jenazah warga Palestina di bawah reruntuhan rumah milik keluarga Farwana yang dibom di daerah Jneina.
Di Khan Yunis, pasukan “Israel” mengebom daerah-daerah di bagian tenggara kota, mengepung rumah sakit Nasser dan al-Amal. Di Rafah, mereka mengebom sebuah rumah dekat Sekolah Rabaa, menewaskan sedikitnya dua orang, Wafa melaporkan.
Pemerintah “Israel” telah bertekad untuk menyerang Rafah, tempat 1,4 juta warga Palestina saat ini mengungsi dan tinggal di tempat penampungan. Selama kunjungannya ke “Israel” pada Jumat (22/3), Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken memperingatkan bahwa serangan terhadap Rafah akan “semakin mengisolasi” “Israel” di wilayah tersebut, menurut Reuters.
Blinken, yang bertemu dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, mengatakan bahwa “operasi darat militer besar-besaran di Rafah bukanlah cara yang tepat,” meskipun AS memiliki tujuan yang sama dengan “Israel” untuk “mengalahkan Hamas.”
“Ini berisiko semakin mengisolasi “Israel” di seluruh dunia dan membahayakan keamanan dan kedudukan jangka panjang mereka,” kata Blinken dalam konferensi pers setelah pertemuan tersebut.
Namun Netanyahu tampaknya tidak terpengaruh dalam menginvasi Rafah, dengan menyatakan dalam sebuah pernyataan video bahwa dia mengatakan kepada Blinken, “Saya berharap kami akan melakukannya dengan dukungan AS, tetapi jika perlu – kami akan melakukannya sendiri.”
Sementara itu, pertempuran masih berlangsung antara pasukan “Israel” dan pejuang perlawanan Palestina di Jalur Gaza. Pada Sabtu (23/3), Hamas mengatakan bahwa seorang tawanan “Israel” berusia 34 tahun tewas di Gaza.
“Meskipun dia selamat dari serangan tentara, dia tidak luput dari kekurangan makanan dan obat-obatan,” tulis Brigade al-Qassam dalam pesan video.
Dalam video lain, pejuang Hamas menembakkan peluru anti-tank al-Yaseen 105 mm ke kendaraan militer “Israel” di sekitar Rumah Sakit al-Shifa di Gaza.
“Israel” telah memblokir cukup makanan dan pasokan medis untuk memasuki Gaza, meskipun beberapa di antaranya didanai atau disponsori oleh negara-negara sekutu seperti Inggris.
Menteri Luar Negeri Inggris, Lord David Cameron, pekan lalu menuduh “Israel” menunda bantuan Inggris ke Gaza, yang terhenti di titik penyeberangan selama tiga pekan. (zarahamala/arrahmah.id)