RAMALLAH (Arrahmah.com) – Pasukan “Israel” menembak seorang anak Palestina (13). Anak itu mengalami luka di pipi dan bahu kiri dalam bentrokan di desa Hizma luar kota Tepi Barat Ramallah pusat, Sabtu (24/10/2015) pagi, kata sumber-sumber medis, seperti dilansir Ma’an.
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan bahwa anak itu dipindahkan ke Kompleks Medis Palestina setelah ia ditembak dengan senjata api. Dia berada dalam kondisi stabil.
Seorang juru bicara militer “Israel” tidak segera memberikan komentar.
Pasukan “Israel” sering menggunakan senjata api ke arah kerumunan selama bentrokan, lengkap dengan peluru karet berlapis baja, gas air mata, peluru spons, dan skunk water—air berbau busuk yang menempel pada pakaian, kulit, jalan, dan bangunan selama sehari.
Sebagian besar yang terlibat dalam bentrokan adalah para remaja Palestina, sementara itu siswa “Israel” memulai proses menjadi tentara wajib militer “Israel” sejak berusia 16 tahun.
Selama minggu pertama Oktober saja, Pertahanan untuk Anak Internasional mendokumentasikan 48 kasus di mana pasukan “Israel” dan pemukim menyebabkan cedera pada anak-anak Palestina.
“Di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, anak-anak Palestina telah mengalami kekerasan tingkat tinggi dalam beberapa tahun terakhir, karena tentara dan polisi “Israel” menggunakan kekerasan yang berlebihan untuk membubarkan aksi protes,” kata organisasi dalam sebuah laporan.
Awal bulan ini seorang anak Palestina (13) ditembak di dada dan tewas di kota selatan Tepi Barat Betlehem ketika bentrokan baru mulai. Dalam foto sebelum kejadian menunjukkan anak tersebut sedang memakai seragam sekolah sambil membawa tas, sedang berkumpul dengan sekelompok teman-teman sekelasnya.
Media “Israel” melaporkan dua pernyataan yang berbeda dari juru bicara militer “Israel”. Satu laporan menyatakan bahwa pasukan “Israel” menargetkan kaki anak itu, tapi peluru memantul dari tanah dan melesat ke dadanya. Laporan lain menyatakan bahwa pasukan “Israel” menargetkan seorang anak Palestina yang lain ketika anak itu ditembak mati.
Pada tahun 2014 Kantor PBB untuk Urusan Kemanusiaan (OCHA) mendokumentasikan bahwa pasukan “Israel” telah melukai 1.190 anak-anak Palestina di Tepi Barat.”
(fath/arrahmah.com)